Buat Inovasi Genteng dari Styrofoam

Friday, November 22, 2019
Nurul Halwiyah
LIMBAH styrofoam menjadi salah satu masalah lingkungan yang serius, sebab sifatnya yang susah terurai. Kondisi tersebut membuat prihatin Nurul Halwiyah. Dia bahkan berhasil membuat sebuah inovasi mengatasi masalah tersebut, yang membawanya meraih medali emas di Korea Selatan.

Mewakili kampusnya, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Nurul dengan riset dan inovasi genteng ramah lingkungan dan tahan gempa berbahan styrofoam dan jerami, menjadi yang terbaik dalam Korea International Woman's Invention Exposition 2019.

Bersama timnya yang beranggotakan lima orang, ia berhasil membawa pulang medali emas yang diselenggarakan oleh Korea Women Inventors Association (KWIA) di Korea International Exhibition Center (Kintex) Seoul, Korea Selatan. Ide yang diusung yakni pemanfaatan limbah khususnya styrofoam dan limbah jerami untuk diproses menjadi genting.

Mahasiswi Jurusan Biologi ini memaparkan, ide genteng yang mereka buat ini ramah lingkungan dan aman terhadap gempa, selain itu juga kedap suara sehingga bisa mengurangi kebisingan.

Alasan lain yaitu erdasarkan keprihatinan terhadap lingkungan yang semakin hari mengalami pencemaran akibat sampah, khususnya sampah styrofoam yang sukar terurai. “Hal ini perlu penanganan khusus untuk pemanfaatan limbah tersebut agar bisa dimanfaatkan secara optimal,” jelasnya.

Bersama timnya, Nurul yang merupakan Pengurus Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pamotan, Rembang melakukan pengkajian dan berdasar jurnal. Dari kajian menyatakan bahwa styrofoam dapat bersifat isolator sehingga bisa menahan panas. Selain styrofoam, ia mengatakan bahwa dalam pembuatan genteng ini, timnya menambahkan jerami sebagai campurannya. 

“Genteng styrofoam ini juga dipadukan dengan bahan campuran lain, yakni limbah jerami yang saat ini sangat banyak sekali dan masih belum bisa termanfaatkan dengan maksimal,” ungkapnya. (sov/lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »