![]() |
TINJAU PROYEK: Sekda Kudus Sam’ani Intakoris didampingi Kabid TBD DPUPR Kudus Harry Wibowo meninjau proyek drainase dan trotoal di Jalan Menur Kudus belum lama ini. |
KUDUS - Sedikitnya ada 14 proyek dari 70 proyek pembangunan drainase di Kabupaten Kudus, sudah dilakukan professional hand over (PHO) atau penyerahan hasil pekerjaan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kudus selaku penyelenggara. Saluran itu untuk mengantisipasi genangan banjir saat musim hujan, yang sudah turun sejak awal bulan ini.
Plt Kepala DPUPR Kabupaten Kudus, Joko Mukti melalui Kabid Tata Bangunan dan Drainase (TBD), Harry Wibowo mengungkapkan, kegiatan pembangunan drainase di sejumlah titik di Kota Kudus dipastikan rampung sebelum masa kontrak habis. Mengingat sampai Rabu kemarin, sudah ada 14 proyek yang sudah PHO.
"Kami yakin, seluruh kegiatan pembangunan drainase selesai sebelum akhir masa kontrak,” ujar Harry saat mendampingi Sekda Kudus Sam’ani Intakoris meninjau proyek drainase di Jalan Menur Kota Kudus.
Diketahui, alokasi anggaran untuk proyek drainase tersebut bersumber dari APBD murni dan perubahan Pemkab Kudus, APBD Provinsi atau Bantuan Gubernur, dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Total anggaran proyek 2019 sebesar Rp 205,019 miliar untuk 328 kegiatan. Dari total kegiatan dan anggaran tersebut, untuk di bidang Sumber Daya Air (SDA) 87 proyek dan bidang TBD 70 proyek anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 39 miliar.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris mengatakan, proyek saluran air ini sangat penting, untuk menampung air saat musim hujan. Dengan demikian harus segera dituntaskan dan dilakukan percepatan pembangunan, karena hujan sudah mulai datang.
‘’Pelaksana bisa melakukan lembur atau menambah tenaga kerja,” ujar Sam’ani.
Dia menambahkan, adapun manfaat drainase, selain melancarkan air menuju sungai juga bisa menambah sumber air bawah tanah untuk sumur warga. Sebab setiap enam meter dibuatkan bak kontrol untuk resapan. Air yang masuk ke bak kontrol, dapat menambah sumber air bawah tanah.
‘’Kami minta maaf, jika selama proses pembangunan, pengguna jalan terganggu,” tandasnya.
Terpisah, pelaksana kegiatan drainase dari CV Trimuria Jaya, Heryanto menjelaskan, proyek saluran dan trotoar sisi utara Jalan Menur Kudus senilai Rp 1,628 miliar. Adapun waktu pelaksanaanya, dimulai 11 September hingga 24 Desember 2019 atau waktu kalender 90 hari kerja. Namun pihaknya memastikan proyeknya akan tuntas akhir November ini.
‘’Pekerjaan saluran dan pemasangan box culvert sudah hampir selesai. Setelah itu, tinggal pemasangan paving untuk trotoar,’’ ungkapnya belum lama ini.
Sedangkan ukuran bangunan, lanjut Heryanto, drainase dan trotoar memiliki panjang 325 meter. Sampai Rabu kemarin, progres pembangunannya sudah mencapai sekitar 51 persen,”Dipastikan akhir bulan ini selesai,” tegasnya lagi.
Perlu diketahui, berbeda dengan proyek drainase dan trotoar sisi utara, untuk bagian sisi selatan Jalan Menur Kudus dilaksanakan CV Tanjung Mekar dengan nilai proyek Rp 1,464 miliar. Sedang panjang drainase dan trotoar yaitu 331 meter dan progresnya baru terlaksana 25 persen.
Kemudian sistem pembangunannya, menggunakan box culvert ukuran 80 x 80 sentimeter persegi. Sama halnya sisi utara, drainase sisi selatan juga dilengkapi bak kontrol lubang serapan setiap jarak enam meter. (han/lis)
EmoticonEmoticon