![]() |
SALAT ISTISQA: Ratusan warga Desa Kedungsari,Kecamatan Gebog, lusa kemarin menggelar Salat Istisqa di lapangan desa setempat belum lama ini. |
KUDUS - Ratusan warga Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus menggelar salat minta hujan atau Istisqa, di lapangan desa setempat, Sabtu (5/10) lusa kemarin. Mengingat sudah enam bulan terakhir, tidak turun hujan.
Syuriah NU Ranting Desa Kedungsari, Nur Hari mengatakan, tujuan digelarnya Salat Istisqa ini untuk memohon kepada Allah agar segera diberikan hujan. Hal itu dilakukan, karena musim kemarau saat ini terbilang cukup panjang.
"Sejak Mei hingga saat ini, belum ada turun hujan,” jelasnya.
Hari menambahkan, pada kegiatan Salat Istisqa, pihaknya juga memasang lima ekor burung di pinggir lapangan yang turut menyaksikan ratusan warga melaksanakan salat sunnah itu. Memasang burung dianggap sebagai rukun sunnah melaksanaan salat minta hujan.
"Hewan ini juga terasa haus, yang juga berharap segera turun hujan,” imbuhnya.
Selepas salat, katanya, pihaknya penyelenggara juga memberikan es dawet sebanyak 1.300 bungkus kepada jemaah. Pembagian es dawet itu dinilai sebagai amal sodaqoh kepada warga usai menjalankan salat. Dia berharap, tidak lama lagi akan turun hujan.
"Diharapkan juga, kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terjaga dengan aman,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris mengimbau kepada tokoh masyarakat dan agama bersama masyarakat Kabupaten Kudus menggelar Salat Istisqa atau salat minta hujan. Baik secara berjemaah maupun sendiri di rumah masing-masing.
"Kami mengimbau kepada para tokoh masyarakat dan kiai, untuk melakukan salat Istisqa. Agar diberikan hujan pada musim kemarau ini,” kata Sam’ani.
Sebelum salat, sambungnya, agar menjalankan ibadah puasa sunnah selama 3 hari atau 7 hari. Pekan depan, pihaknya mempunyai gagasan akan menggelar salat Istisqa secara serentak di Kota Kudus.
"Bisa bersama atau di tempat masing-masing,” tandasnya.
Sekedar diketahui, sepanjang musim kemarau ini, belasan desa yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Kudus tekena dampaknya. Sejumlah desa tersebut kekurangan air bersih, sehingga meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk droping air bersih.
Dari BPBD Kabupaten Kudus pun sudah menyediakan sebanyak 280 tangki, masing-masing tangki berkapasitas 4000 sampai dengan 5000 liter air. Selain itu bencana kekeringan, musim kemarau ini mengakibatkan bencana kebakaran yang hampir terjadi setiap hari di Kota Kretek. (han/lis)
EmoticonEmoticon