Sulap Limbah Plastik Jadi Kerajinan Tangan

Wednesday, October 30, 2019
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN: Puluhan peserta mengikuti kegiatan pelatihan kewirausahaan ‘Pelatihan Pengembangan Desain Hadycraft Kelas A' yang diinisiasi Disnakerperinkop UKM Kudus di Gedung Dekopinda Kudus, 28 Oktober-1 November.
KUDUS - Dinas Tenaga Kerja, Perindusrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disnakerperinkop UKM) Kabupaten Kudus bekerjasama dengan toko kerajinan tangan Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati,Kudus ‘Seruni Handmade’. Menggelar pelatihan kewirausahaan ‘Pelatihan Pengembangan Desain Hadycraft Kelas A’, di Gedung Dekopinda dan Café Banaran Kudus selama lima hari, sejak Senin (28/10) sampai dengan Jumat (1/11) mendatang.

Salah satu pemateri pelatihan, Nanik Rusmiati mengatakan, kegiatan pelatihan kewirausaan yang diikuti 30 peserta tersebut, untuk mengembangkan kreatifitas masyarakat Kudus hanya dengan bermodalkan limbah plastik seperti kantong kresek atau bungkus minuman sachet.

‘’Tujuan lain untuk mengurangi sampah plastik di Kudus, karena di Tempat Pembungasan Akhir (TPA) sampah Tanjungrejo sudah melebihi kapasitas,” ujar Nanik kepada Jateng Pos Biro Pati, Selasa (29/10) di Gedung Dekopinda Kudus.

Dikatakan Nanik, limbah plastik kantong kresek maupun bungkus kopi sachet itu dibuat sebuah kreasi seperti tas punggung untuk sekolah, kipas tangan, bunga hias, tas belanja dan kreasi lainnya. Bahkan ada juga yang membuat kursi dengan bahan dasar cacahan plastik, yang dimasukkan ke dalam botol air mineral atau  ekobrik.

‘’Untuk kursi ekobrik ini, penjualannya sudah sampai luar Jawa,” katanya.

Peserta pelatihan, katanya, tidak semua masyarakat tertarik mengikutu pelatihan kewirausahaan yang diinisiasi Dinaskerperinkop dan UKM Kudus. menurut Dia, peserta pelatiahan adalah masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, terutama terkait sampah plastik.

Lebih lanjut, peserta yang ikut pelatihan ini juga aktif dalam organisasi maupun berbagai kegiatan peduli lingkungan. Disisi lain, juga suka berkreasi dan mampu membuat kerajinan tangan dengan bahan dasar limbah platik."Kita cari orang yang benar-benar perduli terhadap lingkungan dan aktif berkreasi,” imbuhnya.

Adapun hasil dari kreasi itu, Nanik memastikan Seruni Handmade bakal membantu memasarkan kerajinan tersebut. Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, hasil kreasi dari peserta akan dipasarkan di toko dan di pajang di media sosial milik Seruni Handmade.

‘’Kita kan bantu untuk marketingnya,” katanya.

Dia berharap, semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap kondisi lingkungan dan ingin berkreasi, dengan menjadikan limbah atau barang-barang bekas menjadi kerajinan. Kota Kretek akan terbebas sampah, terutama sampah plastik yang saat ini TPA Tanjungrejo sudah tidak mampu menampungnya.

‘’Harapan saya Kudus bebas dari sampah,” tandasnya.

Salah satu peserta pelatihan, Shella Anggraini menyambut baik kegiatan Pelatihan Pengembangan Desain Hadycraft Kelas A Disnakerperinkop UKM ini. Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan dapat meningkatkan penjualan dan menciptakan sebuah inovasi baru. Selain itu, dapat menambah keterampilan dalam mengelola sampah.

"Saya senang adanya kegiatan pelatihan ini, bisa meningkatkat penjualan dan menciptakan inovasi baru dan menambah ketarampilan dalam mengelola sampah,” ungkap Shella. (han/lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »