![]() |
PENYULUHAN: Pemerintah Kabupaten Rembang bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melakukan penyuluhan. |
REMBANG - Pemerintah Kabupaten Rembang bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah gencar melakukan penyuluhan, untuk mengevaluasi dan memperbaiki penggunaan tata bahasa Indonesia yang sesuai aturan dan kaidah.
Kegiatan penyuluhan digelar belum lama ini, diikuti puluhan peserta dari berbagai instansi, media dan pelaku usaha perhotelan di ruang pertemuan salah satu hotel di Rembang.
Sekretaris Daerah (Sesda) Kabupaten Rembang Subakti mengatakan, penggunaan tata bahasa seringkali belum digunakan secara baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula, dengan pencampuran bahasa Indonesia dan bahasa asing. "Hal ini juga terjadi dalam berbagai kegiatan kedinasan," kata dia saat menyampaikan kata sambutan.
Subakti pun menambahkan, dengan penguasaan bahasa yang baik, tentunya akan lebih mudah berkomunikasi, terlebih saat digunakan untuk berkoordinasi.
"Saat ini dari aspek penggunaan bahasa agak tergerus karena ada istilah-istilah yang tidak baku, tidak sesuai kaidah penggunaan bahasa yang baik dan benar tetap disampaikan di ruang publik," kata Subakti.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Tirto Suwondo memaparkan, selama ini bahasa tidak pernah dianggap menjadi sesuatu yang pokok, bahkan menjadi yang sangat penting. Padahal bahasa juga diatur dalam berbagai pedoman dan acuan yang disusun oleh Pemerintah.
Pihaknya menyayangkan masih seringnya ditemukan penggunaan bahasa di pemerintahan tidak sesuai kaidah penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Dia pun mencontohkan, penggunaan bahasa asing dalam sebuah kegiatan formal misalnya kata workshop, padahal, dalam bahasa Indonesia ada istilah lokakarya. Atau, peluncuran yang lebih sering diganti dengan kata launching.
"Kalau bahasa Indonesia ini sudah digantikan dengan bahasa asing, karena kecenderungan terlebih anak-anak muda. Itu apakah identitas kita masih ada? Kalau bahasa Indonesia sudah digantikan bahasa Inggris misalnya, apakah masih bisa diketahui kita masih warga Indonesia?. Inilah sebagai renungan tersendiri sehingga dalam menghormati simbol negara salah satunya bahasa Indonesia, disamping ada bendera, lambang negara, serta lagu kebangsaan, juga bahasa menjadi salah satu simbol Negara yang harus dihormati," terangnya.
Dengan penyuluhan bahasa, pihaknya berharap kecintaan masyarakat Nusantara terhadap bahasa Indonesia tidak memudar. Salah satunya, dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa asing. Sehingga dapat mendukung pemerintah untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional. (sov/lis)
EmoticonEmoticon