![]() |
RAKOR P2HIV-AIDS: Plt Bupati Kudus H.M Hartopo memberikan arahan dalam rakor P2HIV-AIDS bersama KPA Kudus dan Provinsi Jateng di lantai 3 Gedung Kominfo Kudus. |
KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus berkomitmen melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-AIDS) di Kabupaten Kudus. Hal itu diungkapkan Plt Bupati Kudus H.M. Hartopo saat membuka rapat koordinasi bersama Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Kudus bertema 'Komitmen Bersama Anggota Komisi Penanggulangan Aids dalam Program Pencegahan, Penanggulangan HIV-Aids' di Lantai 3 Gedung Kominfo Kudus, Rabu (9/10) kemarin.
Dalam sambutannya, Hartopo menyampaikan keseriusan Pemkab Kudus dalam menanggulangi permasalahan HIV-AIDS. Pihaknya juga mengajak petugas KPA di lapangan untuk bersinergi dengan stakeholder pemerintahan dan masyarakat. Mengingat pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS merupakan program nasional, yang harus diselesaikan bersama mulai dari tingkat daerah.
"Kita harus selalu membantu para penderita HIV-AIDS, hingga ke desa bahkan RT. Mari petugas KPA bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah,” ajaknya dalam rakor yang dihadiri 85 anggota KPA Kabupaten Kudus dan Perwakilan KPA Provinsi Jawa Tengah.
Lebih lanjut, menurut Hartopo, perlu juga dibentuk suatu satuan tugas (Satgas) independen, guna membantu mengatasi permasalahan HIV-AIDS di Kota Kretek. Satgas itu diharapkan dapat mempercepat penanganan penderita AIDS dan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat secara rutin. Sehingga para penderita AIDS itu dapat termonitor dan secepatnya bisa terobati
"Kedepan, kami harapkan ada satgas atau tim independen yang selalu mengadakan penyuluhan dengan stakeholder dan kelompok-kelompok masyarakat,” pintanya.
Pihaknya berharap, jumlah penderita HIV-AIDS di kabupaten kudus dapat menurun. Hal itu dapat tercapai, dengan adanya peran aktif masyarakat dalam memantau para penderita Aids di lingkungannya masing-masing. Dirinya juga berpesan kepada KPA, untuk melakukan pencegahan HIV-AIDS sedini mungkin melalui sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat.
"Mudah-mudahan segera teratasi melalui inovasi penanganan bagi pengidap penyakit HIV-AIDS. Tugas kita adalah bagaimana bisa mengadakan pencegahan sedini mungkin, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati,’’ ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Joko Dwi Putranto melaporkan, bahwa rakor ini digelar berdasarkan program kerja KPA 2019. Tahun ini, KPA Kudus menargetkan zero infeksi baru, zero kematian akibat AIDS, dan zero diskriminasi terhadap penderita AIDS. Melalui komitmen yang kuat antara KPA dan Pemkab Kudus, dapat memberikan solusi terhadap permasalahan HIV-AIDS di daerah.
"Melalui penguatan internal dan penandatanganan komitmen anggota KPA, pencegahan dan penanggulangan secara terstruktur, efektif dan menyeluruh dapat dilakukan,’’ pungkasnya. (han/lis)
EmoticonEmoticon