KOLEKSI PATIAYAM: Jamin menunjukkan koleksi Museum Patiayam yang dinilai cukup lengkap, oleh sejumlah pakar fosil. |
KUDUS - Rumah Fosil Patiayam Kudus yang beralamat di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, saat ini masih membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Mengingat museum yang kini sudah dikategorikan sebagai museum tipe C itu, memiliki banyak koleksi yang patut dibanggakan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Kasman Sutiyono mengatakan, Museum Patiayam saat ini memiliki koleksi 12.000 fragmen fosil yang berusia 700.000 tahun sampai 1 juta tahun. Namun untuk memiliki sebuah museum yang representatif belum bisa tercapai.
"Masih banyak keterbatasan yang dimiliki. Mulai dari sarana penyimpanan tulang hewan purba, ruang pamer dan sejumlah ruang lainnya,” ungkap Kasman kepada Jateng Pos, Senin (8/10) lusa kemarin.
Menurutnya, melihat potensi yang ada, Museum Patiayam tidak kalah lengkap koleksinya yang dimiliki Sangira. Hanya nasibnya jauh berbeda dengan museum purbakala yang beralamat di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah itu.
Dia berharap, Patiayam secepatnya dapat berkembang menjadi museum purbakala yang sesuai fungsinya. Selain itu, tempat penyimpanan dan bengkel fosil juga diharapkan segera mendapat ruang yang layak. Tidak seperti saat ini yang ditempatkan di rak bekas dan terbuka warisan dari Sangiran.
"Kami butuh ruang penyimpanan yang representatif,” imbuhnya.
Kasi Sejarah, Museum dan Kepurbakalaan, Lilim Ngesti Widiastuti menambahkan, saat ini pihaknya masih berupaya untuk penguatan kesejarahan dengan merekrut sejumlah tenaga ahli di bidang kepurbakalaan. Petugas khusus itu harus mempunyai dasar keilmuan, agar dapat menentukan dan menjalankan proses pelestarian benda purba di Kota Kudus.
"Saat ini, kami masih bekerjasama dengan pengelola Museum Sangiran, dan instansi lainnya untuk menjalankan program pelestarian rumah fosil Patiayam,” jelasnya.
Tenaga perawat fosil Museum Patiayam, Jamin mengatakan, sejumlah pakar fosil di wilayah Jawa Tengah-DIY mengakui, fosil yang tersimpan di ruang bengkel fosil Patiayam dinilai cukup lengkap. Namun untuk ruang penyimpanannya kurang layak, guna menjaga kutuhan fragmen fosil.
"Saya berusaha mengabdi dan peduli menjaga peninggalan purba tersebut,” pungkasnya. (han/lis)
EmoticonEmoticon