![]() |
Junnatun Nadhifah |
BOSAN menjual aksesoris buatan orang lain, membuat Junnatun Nadhifah berfikir untuk membuatnya sendiri. Dengan merangkai aksesoris sendiri, membuat keuntungannya bertambah dan lebih kreatifitas.
Dalam membuat sendiri aksesoris seperti gelang, kalung, dan bros, dirinya bisa berkreasi dengan model yang tidak monoton.
Mulanya perempuan yang akrab disapa Jujun ini menjadi reseller. Kemudian dua bulan ini ia mulai merangkai sendiri aksesorisnya.
“Ya kalau merangkai sendiri hanya beli bahannya saja, jadi tambah untungnya. Lumayan buat tabungan saya dan biaya kuliah. Lebih enak merangkai sendiri. Selain menguntungkan, juga bisa berkreasi. Saya bisa bikin mode sendiri sesuka hati. Kalau model asesoris gitu-gitu aja ya bikin bosan,” tuturnya.
Gadis kelahiran Pati, 23 Agustus 1996 ini terus berinovasi untuk menghasilkan rangkaian asesoris yang up date. Sebab saat ini konsumen semakin cerdas.
Untuk menambah referensi, dirinya kerap membaca buku, melihat di internet, atau muncul dari idenya sendiri.
Warga Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso ini menjalani aktivitas itu dengan senang. Meskipun kini tengah ngebut buat skripsi, mahasiswi STAI Pati ini bisa membagi waktu antara kuliah, berwirausaha, dan berkumpul dengan komunitas Jelajah Pusaka di Kajen.
“Sudah beberapa tahun ini jadi Jelajah Pusaka di Kajen. Banyak hal yang saya dapatkan. Mulai dari pengetahuan tentang Kajen dan lebih memahami bahasa asing, karena banyak warga asing yang ikut meneliti peninggalan KH. Mutamakkin Kajen,” jelasnya. (mel/lis)
EmoticonEmoticon