Kerahkan Kader BKB di Tiap Desa Untuk Cegah Stunting dan AKI

Thursday, October 31, 2019
PELATIHAN: Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz memberikan arahan pada pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di Aula PKK Rembang kemarin.
REMBANG - Pemkab Rembang melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang menggelar kegiatan Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di Aula PKK, belum lama ini.

Kader Bina Keluarga Balita (BKB) ini nantinya akan dikerahkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting dan kematian ibu hamil.

Sebanyak 42 peserta yang terdiri dari 14 Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kampung KB, 14 pengurus pokja 2 dan 4 tim penggerak PKK desa di kampung KB hadir mengikuti pelatihan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz mengatakan, penanggulangan dan pencegahan stunting merupakan prioritas utama yang saat ini menjadi perhatian. Bahkan Pemerintah daerah melalui program-programnya terus menggenjot untuk menekan angka stunting di Kabupaten Rembang.

Kondisi stunting disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan asupan nutrisi selama 9 bulan saat anak di dalam kandung ibu atau selama masa pertumbuhan kritis, yaitu 1.000 hari pertama dalam hidup anak.

Pihaknya menekankan, setiap desa harus tersedia layanan BKB yang sudah terintegrasi dengan layanan Posyandu dan PAUD atau biasa dikenal dengan sebutan BKB Holistik Integratif (BKB HI) pada tahun 2020 mendatang.

Layanan tersebut sudah menawarkan aspek kesehatan, gizi, pengasuhan dan perlindungan.

Adanya tenaga pendamping kelompok bina keluarga sangat berperan penting dalam pencegahan stanting dan kematian ibu saat hamil.

Pendampingan  ibu  hamil  oleh kader merupakan  wujud  dari  peran serta  aktif masyarakat. Kader  sebagai  pendamping  melakukan interaksi yang berkelanjutan kepada ibu hamil.

"Pada waktu kehamilan harus sudah dipersiapkan untuk prahamilnya dulu. Jadi sebelum hamil ibu juga sudah dikondisikan untuk tes kondisi tubuh, jangan sampai ibu-ibu yang hamil ini menderita anemia belum diketahui. Jadi harus diperiksa dulu sehingga ibu hamil benar-benar siap untuk melahirkan. Pendamping juga harus mengingatkan ibu hamil untuk memeriksakan diri, sehingga pada saat kehamilannya ada hal yang bisa mengganggu kehamilannya bisa cepat teratasi," kata Hasiroh Hafidz.

Sementara itu, Kepala Dinsos PPKB melalui Kabid PPPAKS (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Sejahtera) Budi Setiasih dalam laporannya mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan tersebut guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta wawasan bagi kader pembina keluarga dalam membina kelompok BKB dan pengelolaan PAUD.

Selain itu juga untuk mengetahui kemajuan  dan perkembangan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tenaga pendamping kelompok pembina di Kecamatan serta mengetahui hambatan dan kendala yang dihadapi.
Berdasarkan data terbaru, kasus stunting di Indoensia sebanyak 30 persen, sedangkan di Kabupaten Rembang 26 persen. (sov/lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »