Haedar Nashir, Ketum PP Muhammadiyah |
KUDUS - Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik harus bekerja secara optimal. Serta dapat menjalankan amanatnya dengan baik, paska diambil sumpah jabatan oleh Presiden RI Joko Widodo belum lama ini.
"Saya berharap para menteri ini bisa membawa Indonesia lebih maju, sesuai nama kabinetnya,” ujar Nashir usai meresmikan Suara Muhammadiyah (SM) Corner di komplek Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Kamis (24/10) kemarin.
Lebih lanjut, kata Nashir, usai pembentukan kabinet Jokowi Jilid II, di dalam dunia politik tentu akan memunculkan dinamika yang buas, tidak buas dan normal. Namun para menteri harus dapat bekerja secara optimal sesuai bidangnya masing-masing.
Di tengah ruang popularisme, sambungnya, pejabat publik tersebut juga harus bisa menunjukkan hasil kinerjanya yang signifikan. Tidak hanya turun kebawah untuk bersalaman dengan masyarakat, tapi harus bisa menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi penduduk Indonesia.
"Para menteri ini harus mulai meninggalkan cari popularitas. Turun kebawah menemui masyarakat, harus menyelesaikan masalah. Itu namanya populisme sejati tidak sedang mencari pencitraan,” tandasnya.
Tidak cukup hanya itu, Nashir juga mengingat, sebagai menteri tentu akan menjadi sorotan publik. Sehingga harus punya integritas yang tinggi, memiliki moral, etika dan tentunya dapat bekerja secara profesional.
Dengan demikian, lanjutnya, pada masa pemerintahan Jokowi lima tahun kedepan, diharapkan tidak ada lagi pejabat publik yang tersandung kasus korupsi. Sebaliknya, pejabat publik harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat.
"Integritas itu penting. Saya juga minta kepada masyarakat untuk ikut mendorong kesuksekan para menteri ini. Dan masyarakat jangan suka memanjakan pejabat dengan pujian yang berlebihan,” pintanya.
Dia menambahkan, beberapa menteri muda yang baru dilantik, harus bisa membuktikan dan mampu menyelesaikan tantangan dan masalah besar yang sedang dihadapi bangsa ini. Terkait pengangkatan Fachrul Razi menjadi Menteri Agama (Menag), Nashir meyakini mantan jenderal TNI tersebut mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Menurutnya, Fachrul Razi bukan orang pertama dari kalangan militer yang menjadi Menag di republik ini. Pada masa orde baru, ada dua orang dari kalangan militer yakni Alamsyah Ratu Perwiranegara dan Tarmizi Taher. Dia menyebut, dari militer maupun non militer, sosok Menag harus bisa memahami keagamaan yang dan dapat menjalan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi).
"Terpenting lagi, harus bisa membawa Kementrian Agaman semakin maju dan bisa menjalin hubungan dengan semua kekuatan agaman,” pungkasnya. (han/lis)
EmoticonEmoticon