Ingin Lestarikan Budaya Lokal

Friday, October 18, 2019
Nur'ulya
PERNAH meraih juara 3 pada lomba Tari Kretek 2019 yang diselenggarakan Bhakti Budaya Djarum Foundation Kudus, siswi yang sekarang duduk di bangku SMPN 1 Undaan ini mengaku bangga bisa mendapatkan apresiasi atas bakat yang dimilikinya. Namanya adalah Nur'ulya.

Siswi yang akrab disapa Ulya ini juga sempat tampil memukau di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2019 tingkat Kabupaten Kudus. Pada kesempatan itu, dirinya membawakan sosok pahlawan Nyai Ageng Serang, meskipun hasil menyatakan bahwa dirinya bersama teman-temannya belum bisa meraih juara.

"Semangat, jangan mudah menyerah, terus tetap berusaha walaupun pada saat lomba tidak dapat juara tidak apa-apa," tutur siswi kelahiran 16 Mei 2006 ini.

Sudah menyukai tari sejak di bangku sekolah dasar, Ulya mengaku ingin melestarikan budaya Jawa melalui seni tari. Bahkan dirinya berharap suatu saat kelak bisa menjadi penari internasional dan bisa sampai terkenal di luar negeri.

Hal ini tak lain dia harapkan, supaya bisa melsetarikan kebudayaan lokal indonesia agar tidak sampai punah. Mengingat, bahwa banyaknya genre tari-tarian modern yang masuk ke Indonesia. Khusunya, K-Pop (Korean-Pop, red) yang banyak digemari oleh kalangan muda-mudi.

"Saya juga berharap bisa dapat juara lagi di event lomba tari selanjutnya, dan juga bisa lebih banyak lagi menguasai gerak tari lainnya," imbuh siswi yang hobi menari, menyanyi, dan menggambar ini.

Kemudian, Ulya juga menyampaikan, sudah ada beberapa tarian yang dirinya kuasai. Di antaranya, Tari Denok, Tari Kretek, Tari Gambyong, Tari Merak , Tari Bondan, serta Tari Lenggang Kangkung.

Untuk bisa mahir dalam tarian, Ulya mengaku membutuhkan waktu 3-4 bulan. Bergantung dari kesungguhannya dalam mengikuti latihan serta rutin dalam melatih gerak-gerak tariannya. (mii/lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »