Gelontorkan Rp 5 Miliar Bangun Empat Drainase

Wednesday, October 09, 2019
TINJAU PEKERJAAN: Kabid Tata Bangunan dan Drainase DPUPR Kudus Harry Wibowo (kanan) meninjau kegiatan pembangunan drainase, di Jalan Menur Kudus.
KUDUS - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus gelontorkan anggaran sebesar Rp 5,5 miliar, untuk pembangunan drainase di empat lokasi di Kota Kudus. Empat lokasi itu di Jalan Menur, Jalan Bhakti, Jalan Pemuda dan Jalan Gribig Kabupaten Kudus.

Kepala Bidang Tata Bangunan dan Drainase, Harry Wibowo mengatakan, anggaran sebesar Rp 5,5 miliar itu bersumber dari dana Bantuan Gubernur (Bangub). Ditargetkan, pembangunan drainase di empat titik itu tuntas pada 15 Desember tahun ini.

"Drainase ini untuk mengurangi genangan saat musim hujan nanti,” ujar Hary di sela-sela meninjau pembangunan drainase di Jalan Menur Kudus, Rabu (9/10) kemarin.

Jaraknya, lanjut Hary, masing-masing lokasi berbeda ukurannya tergantung  pada jarak pembuangan akhir. Misalnya drainase di Jalan Menur, panjangnya 325 meter dan lebar 80 sentimeter dengan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar. Titik akhir pembuangan air berada di sungai pertigaan Pasar Kliwon Kudus.   

Dikatakan, pada prinsipnya pembangunan saluran air ini untuk mengatasi genangan saat musim penghujan. Dengan adanya drainase ini, masa genangan air di Jalan Menur akan cepat surut sekitar 5 menit. Mengingat kontur tanah di jalan tersebut tidak rata.

"Kami masih ada PR pembangunan di sisi selatan. Kami berharap, jika itu (drainase sisi selatan) sudah selesai dibangun, tidak ada lagi genangan di Jalan Menur,” katanya.

Hary menjelaskan, secara keseluruhan, tahun ini Bidang Tata Bangunan dan Drainase DPUPR Kudus memiliki pekerjaan pembangunan drainase sebanyak 76 paket. Sedangkan anggarannya sebesar Rp 39 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), APBD Provinsi (Bangub), APBD Kabupaten Kudus dan Dana Bagi Hasil Cukai (DBHCT).

"11 paket di antaranya, dana yang dikucurkan di bawah Rp 200 juta atau penunjukan langsung (PL),” paparnya.

Lebih lanjut, setelah semua selesai dibangun, akan ada kegiatan perawatan. Meskipun anggarannya terbatas, pihaknya akan berupaya mengoptimalkan kegiatan perawatan tersebut. Adapun perawatan yang dilakukan ada dua cara, pertama pekerja harian yang bertugas membersihkan sampah.

"Kedua, ada perawatan secara berkala, untuk membersihkan sendimentasi,” pungkasnya. (han/lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »