![]() |
PENGGALIAN: Tim menggali lokasi ditemukannya tulang-belulang yang merupakan fosil binang purba di situs Patiayam di kawasan pegunungan Muria Dukuh Ngrangit Desa Terban Kecamatan Jekulo Kudus. |
KUDUS - Sejumlah fosil binatang purba kembali ditemukan di situs Patiayam kawasan Pegunungan Muria turut Dukuh Ngrangit Desa Terban Kecamatan Jekulo Kudus baru-baru ini.
Tulang binatang purba yang ditemukan berupa gading fosil Stegodon Trigonochepalus (gajah purba) dengan panjang 1 meter hingga 1,5 meter, potongan tulang leher, tulang rusuk dan tulang belakang. Selain itu, fosil yang diduga gigi sapi purba.
Koordinator Museum Purbakala Patiayam, Djamin saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan adanya temuan fosil gadah dan sapi purba tersebut. Saat ini masih terbungkus rapat untuk proses penyelamatan, setelah dilakukan eskavasi dari sebuah ladang di hutan Patiayam turut Desa Terban.
‘’Sekarang diamankan di museum, karena masih perlu identifikasi lebih mendalam sebelum dilanjutkan proses rekonstruksi dan konservasi,’’ terang Djamin.
Djamin menjelaskan, proses eskavasi fosil binatang purba yang baru ditemukan itu, membutuhkan waktu selama tiga hari mulai Selasa hingga Kamis (22-24/10) kemarin.
Sedang saat penggalian dan pengangkatan fosil, sambungnya, melibatkan tim ahli dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMB) Sangiran, tim Museum Purbakala Patiayam, dan masyarakat desa setempat.
‘’Fosil itu ditemukan oleh Ronji warga Desa Terban Kecamatan Jekulo Kudus,” paparnya.
Sementara, Kasi Sejarah Permuseuman dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Rahmuskala Dispudpar) Kabupaten Kudus, Lilik Ngesti Widiasuryani saat dikonfirmasi mengamini adanya penemuan sejumlah fosil binatang purba tersebut.
‘’Setelah proses eskavasi, masih diperlukan penanganan lebih lanjut untuk keperluan konservasi,” ujarnya.
Dia menambahkan, tulang belulang yang ditemukan itu masih berupa potongan-potongan. Misalnya, fosil gading gajah purba belum diukur secara pasti, tetapi perkiraan panjang antara 1 meter hingga 1,5 meter.
Kemungkinan jika ditemukan utuh, katanya, bisa mencapai 2 meteran karena saat evakuasi ujung gading terlihat tumpul. Sehingga dimungkinkan, ujung gading hanyut terbawa air. Sedang temuan diduga fosil gigi sapi purba, masih perlu proses pengujian.
‘’Masih banyak fosil-fosil purba lainnya di situs Patiayam,” ungkapnya.
Diketahui, situs Patiayam merupakan bagian dari Gunung Muria dengan luas mencapai 2.902,2 hektare, meliputi wilayah Kudus dan sebagian wilayah Pati. Hingga saat ini, situs purbakala Patiayam menjadi yang terbesar kedua setelah situs Sangiran di Kabupaten Sragen.
Sejak 2005, fosil purba dan sekitar enam ribuan fragmen (pecahan) fosil dari 17 spesies binatang darat, rawa dan air ditemukan di situs Patiayam. Tulang belulang tersebut sebagian besar ditemukan oleh warga setempat, seperti fosil Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephan Sp (sejenis gajah purba), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
Selain itu, ditemukan juga fosil Ceruss Zwaani (rusa), Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), dan Crocodilus sp (buaya). Kemudian fosil Familia Tryonix atau keluarga penyu yang hidup di perairan, namun masih berupa fragmen karapas jika dilihat ciri-cirinya. Termasuk kura- kura air tawar dari sepesies Trionyx Triunguis. Di situs Patiayam, juga ditemukan benda purbakala berupa kapak genggam dan tulang kepala manusia. (han)
EmoticonEmoticon