Dorong Pemdes Wonorejo Terapkan Perdes Sampah

Thursday, October 10, 2019
BERSIHKAN: Beberapa warga saat membersihkan sampah di bantaran sungai Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati.
PATI - Permasalahan sampah memang menjadi perhatian semua pihak. Karena, dengan banyaknya sampah yang menumpuk di sepanjang sungai, menjadi problematika ketika tidak diatasi bersama. Seperti halnya apa yang dilakukan karang taruna beserta warga Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, pada Minggu (29/9) lalu. Mereka menyisir bantaran sungai untuk membersihkan tumpukan sampah.

Ira, Inisiator Gerakan Bersih Desa mengatakan, awal mula terselenggara kegiatan itu atas dasar kesadaran hidup bersih. Ia menyebut, beberapa hari lalu salah seorang warga membersihkan sampah sendirian. Dari situ ia tergerak hati untuk mengajak warga sekitar.

“Awalnya saya usul ke desa, tapi belum ada respon. Terlebih kondisi sungai memperihatinkan. Dari situ ada salah satu warga yang mengunggah di sosial media dan menjadi viral. Akhirnya kami berkoordinasi untuk meminta izin kepada kepala desa lagi, dan ada tindakan,” jelasnya.

Selain berkoordinasi dengan kepala desa, Ira yang merupakan pengurus karang taruna setempat juga membicarakan hal itu kepada para ketua RT. Tak hanya itu, pihaknya juga bekerja sama dengan ibu-ibu PKH, anggota World Cleanup Day, Karang Taruna Kecamatan Tlogowungu, dan beberapa komunitas pecinta alam.

“Alhamdulillah yang hadir ada yang dari polsek, koramil dan beberapa siswa sekolah. Awalnya kami bikin poster, dari situ malah banyak yang tertarik untuk bergabung dalam kegiatan. Kami harap acara seperti ini harus ada tindaklanjut dari pemerintah desa,” imbuhnya.

Awalnya, sudah ada kerja sama dengan salah satu Baitul Maal Wa-Tamwil (BMT) untuk mengambil sampah. Tetapi, pemikiran dari warga dinilainya masih terlalu sempit. Pihaknya menyebut, warga merasa keberatan karena harus bayar Rp 22 ribu per bulan. Bahkan, sudah disediakan tong sampah dari BMT tersebut. 

“Kades sangat reaspon. Tapi kesadaran warga yang masih minim. Harapan kami semoga sungai di Wonorejo kembali seperti semestinya. Yaitu tidak sebagai pembuangan sampah. Semoga warga yang suka buang sampah sembarangan bisa menghargai warga lain yang membersihkan. Kami harap ada undang-undang sendiri terkait hal itu,” tutupnya.

Sementara itu, Suyikno, Kepala Desa Wonorejo sangat merespon tindakan bersih-bersih bantaran sungai. Ia mengatakan, kegiatan yang dipelopori oleh karang taruna dinilainya sangat posotif. Dirinya juga sangat berterima kasih kepada para warga dari desa lain yang turut membantu kegiatan itu.

“Masalah sampah adalah masalah tahunan di desa kami. Timbulnya dari kurang sandarnya warga. Proses ini dari dahulu sampai sekarang masih berlanjut. Ke depan dari desa akan mengadakan, tempat pembuangan sampah akhir. Dengan adanya sampah yang menumpuk tentu akan akan mengganggu masyarakat,” jelasnya.

Kepala desa menyebut, di setiap saat dari dahulu sudah ada imbauan. Tetapi masih diabaikan sebagian warga. Tak hanya itu, permasalahan belum bisa diurai karena seakan menjadi kebiasaan oleh warga. Kedepan, pihaknya akan merancang peraturan desa (perdes), yang sebelumnya akan berkoordinasi dengan BPD setempat. “Dalam musdes (musyawarah desa) akan saya ketengahkan masalah ini. Agar kedepan semakin baik,” pungkasnya. (lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »