REMBANG - Sebanyak 224 orang dari 1.724 warga di Kecamatan Kaliori resmi wisuda dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).
Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz seusai senam sehat bersama warga binaan PKH, di Area Pasar Mbrumbung Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Rabu (23/10).
Bupati mengatakan, ratusan warga tersebut sudah tidak lagi menerima bantuan PKH, karena sudah bisa mandiri atau mampu secara ekonomi. Dengan begitu secara sukarela telah menyatakan keluar dari PKH.
Dirinya berterima kasih kepada mereka yang mau mengundurkan diri, seraya meyakinkan bahwa pemerintah tidak akan lepas tangan. Nantinya para keluarga ini diberi pendampingan khususnya di bidang usaha.
Salah satu pentingnya fungsi KPM PKH, imbuh bupati, adalah untuk menekan angka stunting yang masih tinggi. Ibu hamil yang tidak mampu menjadi salah satu sasaran KPM PKH, yang mencakup bantuan gizi makanan dan kesehatan janin.
“Satu Indonesia itu 32% bayi dalam kondisi stunting atau cebol, ini kalau tidak dirawat generasi kita cebol. Dari unsur tubuh sudah tidak meyakinkan apalagi dari sisi kecerdasan. Makanya pemerintah mulai berhitung jangan sampai generasi yang akan datang tidak bisa diandalkan untuk bangsa indonesia,” kata bupati.
Dia pun meminta kepada Ibu hamil yang menerima KPM PKH bisa dimanfaatkan dengan baik dan jangan disalah gunakan untuk kebutuhan yang lain. Hal ini sangat diharapkan untuk generasi penerus bangsa kedepan. (sov/lis)
EmoticonEmoticon