Polisi Ungkap Kasus Penggelapan Mobil Rental

Thursday, October 31, 2019 Add Comment
EKSPOSE : Kapolsek Kayen AKP Tejo Pramono didampingi Kasubag Humas Polres Pati  IPTU  Suharning menunjukan barang bukti (BB) kasus penggelapan mobil rental saat melakukan ekpose kasus di halaman Mapolsek Kayen, Kamis (31/10).
PATI - Jajaran Reskrim Polsek Kayen berhasil mengamankan tiga unit kendaraan roda empat dalam kasus penggelapan mobil rental. Selain mengamankan barang bukti, polisi juga telah menangkap pelakunya, yakni  Mohammad Handoko (28 ),  warga Desa Pesagi, Kecamatan Kayen.

Ironisnya, pelaku penggelapan mobil rental ini justru ditangkap terlebih dahulu oleh jajaran Kepolisian Polres Demak dalam kasus tindak kejahatan yang berbeda yakni  pencurian kendaraan bermotor.

Kapolres Pati AKBP Jon Wesly melalui Kapolsek Kayen AKP Sutejo Pramono menjelaskan, sebelumnya pihaknya menerima laporan atas kasus penggelapam sejumlah mobil rental yang digadaikan tersangka.

“Belum sempat kita tangkap, tersangka ini malah ditangkap dulu di Demak, karena ketahuan akan mencuri motor di wilayah hukum Polsek Guntur, pada Sabtu (19/10). Begitu mendapat informasi penangkapan itu, kita lalu menugaskan anggota  untuk memastikan, ternyata benar pelaku adalah orang yang dilaporkan telah menggelapkan mobil rental ,” kata Kapolsek Kayen saat melakukan ekspose kasus dengan sejumlah awak media di halaman Mapolsek Kayen, Kamis (31/10) kemarin.  

Lebih lanjut, Kapolsek Kayen menjelaskan, modus operandi yang dilakukan  tersangka adalah dengan berpura-pura menyewa mobil di tempat rental. Begitu mendapatkan mobil rentalan,  selanjutnya mobil itu digadikan kepada orang lain.

“Awalnya tersangka menyewa tiga unit mobil milik warga Desa Baturejo, Kacamatan Sukolilo untuk enam hari, namun  tanpa sepengetahuan pemiliknya mobil-mobil itu kemudian digadaikan di wilayah Kabupaten Grobogan,” jelas AKP Tejo.

Menurut pengakuan tersangka, mobil-mobil tersebut digadaikan dengan harga Rp 17 juta, Rp 25 juta dan  Rp 40 juta.

Ketiga mobil rental itu kini telah diamankan di Mapolsek Kayen, di antaranya mobil Toyota Avanza G bernopol K-8905-QH, Daihatsu Xenia R nopol K-8513-QY dan mobil Toyota Avanza Velos nopol K-9452-JH.

“Untuk menjerat tersangka penyidik telah menyiapkan pasal 372 KUHP jo pasal 64 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara,” kata Kapolsek Kayen.

Dalam penanganan kasus ini pihak penyidik dari Polsek Kayen terus berkoordinasi dengan Polsek Guntur Polres Demak, karena sekarang tersangka Mohammad Handoko sedang menjalani proses pemeriksaan dalam perkara pencurian kendaraan bermotor. Pihaknya akan menjemput tersangka Mohammad Handoko untuk menjalani proses hukum di Pati setelah perkaranya di wilayah hukum Polres Demak selesai.(gus/lis)

Desa Gunem Lolos Tiga Besar Tingkat Jateng pada Lomba Sayang Ibu dan Anak

Thursday, October 31, 2019 Add Comment
VERIFIKASI:Tim Penilaian Lomba Gerakan Sayang Ibu dan Anak dari Pemprov Jateng berkunjung ke Rembang, kemarin.
REMBANG - Desa Gunem yang mewakili Kabupaten Rembang ikut serta dalam Lomba Gerakan Sayang Ibu dan Anak (GSIB) lolos tiga besar Provinsi Jawa Tengah. 

Guna melakukan verifikasi lapangan terkait evaluasi implementasi GSIB tingkat, tim penilai dari provinsi, Selasa (29/10) melakukan kunjungan ke Kota Garam.

Sebelumnya ada enam nominasi kabupaten/kota yang masuk nominasi Sayang Ibu dan Anak. Setelah diseleksi menyisakan tiga kabupaten/kota, di antaranya Kota Semarang, Kabupaten Wonosobo dan Rembang.

Tim penilai dari provinsi disambut oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz beserta Istri, Hasiroh Hafidz, Istri Wakil Bupati Vivit Bayu Andriyanto serta Sekretaris Daerah Subakti di Rumah Dinas Bupati Rembang.

Kabid Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan DP3AP2KB Dewi Indrajati mengatakan, gerakan ini bukan hanya sekedar lomba. Namun juga merupakan rutinitas masyarakat dalam memperhatikan gizi ibu hamil. "Sehingga mengurangi angka kematian bayi dan penegasan untuk menekan angka stunting yang masih tinggi," katanya.

Bupati Abdul Hafidz berharap, dengan adanya gerakan sayang ibu dan anak dapat memberikan hasil baik serta memberikan semangat bagi masyarakat yang lain untuk hidup sehat. 

Ia juga menuturkan, bahwa prioritas utama dalam program selama menjabat, adalah kesehatan dan pendidikan. Menurutnya kedua komponen ini merupakan kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan.

“Jadi semua ini kita lakukan karena kita diilhami dengan hidup sehat.  Dengan begitu bisa mengimplementasikan berbagai kegiatan di lapangan. Saya dan wakil sejak dilantik dari dulu ini prioritas saya adalah kesehatan dan pendidikan, karena kedua komponen ini berkesinambungan dan tidak bisa dipisahkan," katanya.

Menurut dia, kesuksesan Rembang menjadi nominasi tak lepas dari kolaborasi antara dinas-dinas terkait dengan Tim Penggerak PKK, yang hingga saat ini terus melakukan upaya pembinaan dan pemantauan. (sov/lis)

Tunggakan Utang Capai Miliaran, Dewan Panggil BPJS Kesehatan

Thursday, October 31, 2019 Add Comment
PATI – Banyaknya jumlah tunggakan biaya kesehatan BPJS Cabang Pati kepada rumah sakit milik pemerintah daerah menjadi sorotan anggota dewan. Karena itu, kemarin Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati memanggil pimpinan BPJS Kesehatan Cabang Pati.

Tunggakan yang hasrus ditanggung pihak BPJS Kesehatan saat ini jumlahnya mencapai miliaran. Salah satunya seperti yang dialami RSUD Kayen, tunggakan utang mencapai Rp 3,7 miliar.

Klaim BPJS yang belum terbayar itu terhitung mulai Mei hingga September.

”Banyak klaim yang belum dibayarkan BPJS. Karena itu kami memanggil mereka (Red, BPJS Kesehatan) untuk mencari tahu. Memang yang menjadi faktor ini ya karena banyaknya peserta BPJS yang juga menunggak,” terang Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati Wisnu Wijayanto.

Pihaknya menyayangkan tertunggaknya pembayaran BPJS ke sejumlah fasilitas kesehatan. Sebab hal itu sangat berdampak pada pelayanan kesehatan.

”Misalnya untuk obat-obatan. Kalau ada keterlambatan. Kalau untuk semuanya belum dihitung. Tapi untuk RSUD Kayen sendiri ada Rp 3,7 miliar. Bulan depan tunggakan-tunggakan yang itu harus diselesaikan sesuai komitmen. Jangan sampai pelayanan kesehatan terganggu,” terang politisi Partai Gerindra itu.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan CabangPati, Surmiyati mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak rumah sakit dan sejumlah fasilitas kesehatan, jika mulai bulan Agustus 2019 memang bakal ada kendala pencairan.

Untuk diketahui yang terdampak hanya rumah sakit, sedangkan fasilitas kesehatan primer semisal klinik dan puskesmas, diakuinya tidak ada kendala pencairan dan telah dibayarkan sesuai ketentuan.

“Karena memang dari awal penyebab utama  adanya miss map, ini sudah kami sampaikan ke rumah sakit sejak awal tahun,” jelasnya usai mengikuti rapat bersama Komisi D DPRD Kabupaten Pati.

Kabid Pelayanan pada RSUD Kayen Ali Muslihin mengungkapkan, sangat terdampak sekali dengan adanya keterlambatan pembayaran klaim dari BPJS Kesehatan tersebut. Pihaknya bahkan harus melakukan sejumlah efisiensi di rumah sakitnya.

”Harus pandai-pandai efisiensi untuk menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan. Tahun ini memang yang paling banyak tunggakannya di rumah sakit kami,” katanya.

Seperti diketahui, di RSUD Kayen untuk tahun ini klaim yang dibayarkan baru sampai bulan April. (gus/lis)

Penipuan CPNS Kembali Marak

Thursday, October 31, 2019 Add Comment
KUDUS - Menjelang perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dijadwalkan akan dibuka pada 11 November mendatang, aksi penipuan dengan modus menjanjikan jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) kembali marak di Kabupaten Kudus.

Pelaku Adita Fitrotun (54) berhasil ditangkap tim unit reskrim Polsek Bae Polres Kudus di rumahnya Teluk Wetan, Kecamatan Welahan, Jepara. Untuk melancarkan aksinya, mantan penghuni Lapas Perempuan Semarang itu bermodalkan surat petikan keputusan Gubernur Jawa Tengah yang diduga palsu.

Hal itu diungkapkan Kapolres Kudus AKBP Saptono melalui Kapolsek Bae Iptu Ngatmin di ruang kerjanya belum lama ini.    Saat dilakukan penangkapan, tim berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua lembar surat petikan keputusan Gubernur Jawa Tengah yang diduga bernomor 825.1/07116 dan nomor 824.1/07116 serta satu lembar surat kwitansi pembayaran.

‘’Surat keputusan itu juga ada tanda tangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang diduga palsu,” paparnya.

Dia menjelaskan, sebelum dilakukan penangkapan di rumahnya, pelaku sering pindah tempat antara Kendal dan Jepara. Setelah ditelusuri melalui aplikasi global policy and strategy (GPS) atau google maps, pelaku diketahui berada di Desa Teluk Wetan, Welahan, Jepara dan langsung dilakukan penangkapan.

Adapun korban, sambung Ngatmin, adalah Nuryanto (52) warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, dengan total kerugian mencapai Rp 160 juta. Uang tersebut tidak diminta sekaligus, tapi bertahap. Saat minta uang, pelaku menjanjikan kepada korban bisa mewujudkan keinginan korban yakni kedua putranya menjadi PNS.

‘’Perkara penipuan ini berawal ketika korban diberitahu mantan Kades Desa Gulang, Kecamatan Mejobo Kudus, Soekarno jika punya teman yang bisa memasukkan kerja jadi PNS,” terangnya.

Lebih lanjut, kejadian ini terjadi pada 22 September 2017 lalu, yang saat ini berkeinginan kedua putranya menjadi pegawai negeri sipil. Selang beberapa hari setelah mendapat info tersebut, korban menelpon pelaku. Kemudian pelaku meminta kepada korban untuk mentranfer sejumlah uang dana pertama (DP) sebagai tanda jadi.

Seminggu setelah transfer, korban mendapatkan Petikan Surat Gubernur Jateng Nomor 824.1/07116 yang diartikan kedua anaknya diterima menjadi PNS. Di hari yang sama, korban juga menerima surat panggilan berisi undangan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Semarang untuk dua anaknya.

‘’Pada 28 Oktober 2017 pelaku kembali meminta transferan untuk pembelian seragam PNS. Sebelumnya, pelaku juga minta transferan sebesar Rp 600 ribu,” imbuhnya.

Uang sebesar Rp 600 ribu, kata pelaku digunkan membelikan meja untuk Kepala BKD Semarang. Kemudian pelaku bersama korban ke notaris Khoirul Alfian di Desa Dersalam untuk melakukan pembayaran pelunasan masuk PNS kedua anak korban.

”Untuk seragam, pelaku minta Rp 3 juta. Pelaku juga meminta transferan Rp 2 juta untuk transport pejabat BKD Semarang yang akan datang ke Kudus terkait pelantikan PNS anak korban,” paparnya.

Namun setelah ditunggu-tunggu, semua yang dijanjikan tidak ada buktinya. Sadar korban merasa ditipu, langsung melapor kejadian tersebut ke pihak berwajib. Kini pelaku mendekam sebagai tahanan Polres Kudus, dengan ancaman Pasal 378 KUHPidana tentang perkara penipuan.

‘’Kami juga akan kroscek ke BKP Provinsi, terkait surat petikan Gubernu Jateng itu asli atau palsu,” pungkasnya. (han/lis)

Hartopo Siap Dimintai Klarifikasi KPK Terkait Dugaan Suap Bupati Tamzil

Thursday, October 31, 2019 Add Comment
KUDUS - Menanggapi pernyataan Staff Bupati Kudus Agus Soeranto dalam masa persidangan kedua dengan terdakwa Plt Sekretaris DPPKAD Kudus Akhmad Sofyan di Pengadilan Tipikor Semarang pekan lalu. Plt Bupati Kudus Hartopo mengaku siap jika kembali dimintai klarifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait kasus jual beli jabatan di lingkup Pemkab Kudus yang menyeret Bupati Kudus non aktif Muhammad Tamzil.

Diketahui, dalam pernyataan, Agus Soeranto menyebut salah satu pejabat yang bisa ‘dititipi’ adalah Wakil Bupati Kudus Hartopo dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris. Karena kedua pejabat tersebut memiliki peran dan diberi wewenang mengusulkan, siapa saja yang pantas untuk naik jabatan maupun menggeser ke bidang lain.  

Kepada wartawan, Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengakui saat itu diberi kuasa untuk mengusulkan aparatur sipil Negara (ASN) yang pantas naik jabatan. Wewenang itu diberikan di bawah perintah Bupati Kudus non aktif M Tamzil. Pihaknya juga diminta mencatat siapa saja yang pantas untuk dinaikkan jabatannya dan mengisi kursi kepala dinas yang masih diduduki pelaksana tugas.

‘’Ya (mengusulkan) karena saya sebelumnya disuruh Pak Tamzil, siapa yang mau diusulkan dicatat saja,” terang Hartopo kepada wartawan usai penutupan TMMD Sengkuyung III Ta 2019 di lapangan Desa Peganjaran, Bae, Kudus, Kamis (31/10) kemarin.

Dia pun mengakui, pada perumusan kenaikan jabatan itu memiliki banyak peran, dengan pertimbangan pernah menjadi anggota DPRD Kudus. Sehingga ASN yang kinerjanya baik dan sudah lama mengabdi di gedung wakil rakyat, dinilain sudah pantas dipromosikan untuk pindah di instansi lain atau dinaikkan jabatannya.

‘’Saya besar di dewan waktu itu. Jadi tau mana yang kerjanya baik dan sudah lama serta pantas untuk dipromosikan,” imbuhnya.

Nama yang diusulkan, lanjut Hartopo, sedikitnya berjumlah 12 ASN dan hanya 6 sampai 7 nama yang diakomodir, di antaranya Kahar, Rianti dan lainnya. Namun pengusulan itu bersifat normatif tanpa ada tendesi apapun, dan dinilai sudah sesuai prosedur. Mengingat keputusan kenaikan jabatan ada di tangan Bupati Kudus.

‘’Tapi pengusulan itu tidak ada apa-apa (suap) dan tetap selektif,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekda Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris mengaku siap bersikap kooperatif, jika KPK kembali mengundangnya untuk dimintai klarifikasi terkait kasus jual beli jabatan di lingkup Pemkab Kudus. Dengan tersangka Bupati Kudus non aktif Muhammad Tamzil, Staff Khusus Bupat Agus Soeranto dan Plt Sekretaris DPPKAD Kudus Akhmad Sofyan.

‘’Saya akan bersikap kooperatif, jika ketarangan saya diperlukan lagi,” kata Sam’ani Rabu (23/10) lusa kemarin.

Hal itu menanggapi pernyataan Agus Soeranto saat bersaksi dalam persidangan kedua di Pengadilan Tipikor Semarang Senin (21/10) lalu dengan agenda pemanggilan saksi untuk terdakwa Akhmad Sofyan.

Diketahui, tindakan suap yang dilakukan Akhmad Sofyan itu untuk membantu pemulusan karir istrinya yakni Rini Kartika Hadi yang kini menjabat Kepala Bagian Organisasi Kepegawaian (Kabag Orpeg) Pemkab kudus.

‘’Saya pikir, penyebutan jabatan saya itu wajar karena sebagai ketua panitia seleksi (Pansel),” ujarnya. (han/lis)

Kerahkan Kader BKB di Tiap Desa Untuk Cegah Stunting dan AKI

Thursday, October 31, 2019 Add Comment
PELATIHAN: Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz memberikan arahan pada pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di Aula PKK Rembang kemarin.
REMBANG - Pemkab Rembang melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang menggelar kegiatan Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di Aula PKK, belum lama ini.

Kader Bina Keluarga Balita (BKB) ini nantinya akan dikerahkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting dan kematian ibu hamil.

Sebanyak 42 peserta yang terdiri dari 14 Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kampung KB, 14 pengurus pokja 2 dan 4 tim penggerak PKK desa di kampung KB hadir mengikuti pelatihan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz mengatakan, penanggulangan dan pencegahan stunting merupakan prioritas utama yang saat ini menjadi perhatian. Bahkan Pemerintah daerah melalui program-programnya terus menggenjot untuk menekan angka stunting di Kabupaten Rembang.

Kondisi stunting disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan asupan nutrisi selama 9 bulan saat anak di dalam kandung ibu atau selama masa pertumbuhan kritis, yaitu 1.000 hari pertama dalam hidup anak.

Pihaknya menekankan, setiap desa harus tersedia layanan BKB yang sudah terintegrasi dengan layanan Posyandu dan PAUD atau biasa dikenal dengan sebutan BKB Holistik Integratif (BKB HI) pada tahun 2020 mendatang.

Layanan tersebut sudah menawarkan aspek kesehatan, gizi, pengasuhan dan perlindungan.

Adanya tenaga pendamping kelompok bina keluarga sangat berperan penting dalam pencegahan stanting dan kematian ibu saat hamil.

Pendampingan  ibu  hamil  oleh kader merupakan  wujud  dari  peran serta  aktif masyarakat. Kader  sebagai  pendamping  melakukan interaksi yang berkelanjutan kepada ibu hamil.

"Pada waktu kehamilan harus sudah dipersiapkan untuk prahamilnya dulu. Jadi sebelum hamil ibu juga sudah dikondisikan untuk tes kondisi tubuh, jangan sampai ibu-ibu yang hamil ini menderita anemia belum diketahui. Jadi harus diperiksa dulu sehingga ibu hamil benar-benar siap untuk melahirkan. Pendamping juga harus mengingatkan ibu hamil untuk memeriksakan diri, sehingga pada saat kehamilannya ada hal yang bisa mengganggu kehamilannya bisa cepat teratasi," kata Hasiroh Hafidz.

Sementara itu, Kepala Dinsos PPKB melalui Kabid PPPAKS (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Sejahtera) Budi Setiasih dalam laporannya mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan tersebut guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta wawasan bagi kader pembina keluarga dalam membina kelompok BKB dan pengelolaan PAUD.

Selain itu juga untuk mengetahui kemajuan  dan perkembangan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tenaga pendamping kelompok pembina di Kecamatan serta mengetahui hambatan dan kendala yang dihadapi.
Berdasarkan data terbaru, kasus stunting di Indoensia sebanyak 30 persen, sedangkan di Kabupaten Rembang 26 persen. (sov/lis)

Penutupan TMMD Digelar di Desa Giling

Thursday, October 31, 2019 Add Comment
PENANDANTANGAN: Wakil Bupati Pati Saiful Arifin menandatangani prasasti pelaksanaan TMMD di Desa Giling.
PATI - Upacara penutupan TMMD Sengkuyung Tahap III TA 2019 dengan tema "Melalui TMMD Kita Wujudkan Percepatan Pembangunan Untuk Kesejahteraan Rakyat" digelar di Desa Giling, Kecamatan Gunungwungkal, Pati.

Kegiatan yang digelar pada Kamis (31/10) tersebut,dihadiri Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan dan tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan membacakan amanat Pangdam IV/Diponegoro selaku Pengendali Kegiatan Operasional (PKO) TMMD.

"TMMD  merupakan program kerja sama yang terpadu dan berkelanjutan antara TNI dan  Polri, kementerian atau lembaga pemerintahan nonkementerian yang mensimulasikan program masing-masing instansi untuk membantu meningkatkan percepatan pembangunan di daerah," ujarnya.

Arief menyampaikan, Kodam IV/Diponegoro pada tahun 2019 melaksanakan tiga tahap Reguler 104, 105 dan 106.

Selain melaksanakan TMMD Reguler, Kodam IV/ Diponegoro juga melaksanakan TMMD sengkuyung/imbangan, yang dalam pelaksanaannya baik TMMD reguler maupun sengkuyung secara bersamaan yang dilaksanakan selama 30 hari, yang dibuka maupun ditutup secara serentak di seluruh Indonesia.

"Selain kegiatan fisik juga ada giat nonfisik yang meliputi penyuluhan bidang kesehatan, kesadaran bela negara, ketertiban masyarakat, kesehatan, hukum, HAM dan lain sebagainya," imbuhnya.

Tak hanya itu, dalam TMMD Reguler, anggota satgas wajib tinggal di rumah rakyat dan ULP dimasak serta dimakan bersama dengan rakyat yang rumahnya ditempati oleh anggota satgas sehingga dapat mewujudkan kemanunggalan dan kebersamaan.

"Untuk Desa Giling, berhasil dilakukan betonisasi, pembuatan gorong-gorong, rehab RTLH sebanyak 2 unit serta pembuatan 1 unit Tugu Prasasti,” jelasnya.

Sedangkan untuk Desa Kudur, Kecamatan Winong, lanjut Dandim, berhasil dibuat talud jalan desa dan betonisasi jalan desa.

"Pelihara terus semangat gotong royong sebagai warisan budaya bangsa yang sudah terbina dengan baik selama ini. Pelihara hasil program TMMD agar manfaatnya dapat dinikmati oleh warga masyarakat dalam kurun waktu yang cukup panjang," harapnya.

Ia juga berpesan kepada Dansatgas TMMD untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan TMMD untuk dijadikan bahan perbaikan pada TMMD mendatang. (lis)

Pati Punya Co-Working Space Berbasis BUMDes

Thursday, October 31, 2019 Add Comment
PEMOTONGAN PITA: Pemotongan pita oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan, sebagai tanda diresmikannya kantor Co-Working Space di Jalan Penjawi, Pati.
Pertama di Indonesia
PATI - Kantor Co-Working Space di Pati resmi dilaunching pada Kamis(31/10) kemarin. Co-Working Space berbasis BUMDes ini merupakan yang pertama ada di Indonesia.

Hal ini, juga merupakan satu terobosan sukses bagi desa-desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Terlebih Co-Working Space ini dinahkodai dari kalangan pemuda yang masih semangat mencari ide-ide memajukan BUMDes Pati.

Co-Working Space ini merupakan sebuah kantor dari 159 desa yang sepakat membentuk BUMDes dan ini sebuah terobosan terbesar di Indonesia. Pasalnya dari pengelolaan BUMDes itu akan dikolaborasikan dengan teknologi digital yang saat ini berkembang dengan pesat.

Asisten Sekda Bidang Pemerintahan, Muhtar mengatakan, Co-Working Space ini untuk tempat berkumpul mencari ide-ide untuk memajukan BUMDes. Terlebih era global yang ditopang dengan teknologi digital saat ini bisa dikolaborasikan dengan jenis-jenis usaha.

“Kegiatan bersama atau Co-Working Space. Ini merupakan satu unit sesuai era global dan perkembangan digital saat ini. Selain itu kami berbangga juga dalam waktu yang singkat (delapan bulan) adik-adik memiliki enam unit pelayanan kesehatan dalam bentuk klinik pratama BUMDes bersama yang sedianya unit kelima akan dilaunching gubernur pada Senin depan,” terang Muhtar.

Dirinya berharap dari bentuk kerjasama BUMDes-BUMDes ini menjadi kunci sukses mewujudkan desa menjadi mandiri, maju dan sejahtera tidak bergantung pada kucuran dana pemerintah.

Sementara itu, Dirut PT Mitra Bumdes Sejahtera Pati (MBSP) Reza Adi Swasono menuturkan, dibentuknya menjadi Perseroan Terbatas adalah saran dari pemerintah daerah agar mampu bersaing dengan perusahaan swasta.

“Ketika bergabung jadi satu, kita siap bersaing. Misal seperti klinik pratama ada 12 titik. Karena itu kebutuhan dari Dinkes untuk menentukan sektor mana atau kecamatan yang bisa kita bidik. Dan itu membantu masyarakat sekitar yang mana klinik kesehatan overload dan kita disitu untuk pemerataan,” papar Adi.

Selain itu, lanjutnya, di tahun depan akan ada sektor usaha BUMDes yang akan dilaunching dalam bentuk Pertamini yang difokuskan pada daerah-daerah yang membutuhkan.(lis)

133 Desa di Pati Krisis Air Bersih

Thursday, October 31, 2019 Add Comment
BANTU AIR: Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati Wisnu Wijayanto memberikan bantuan droping air bersih kepada warga.
PATI - Prihatin dengan kondisi warga yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini. Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati melakukan penyaluran bantuan berupa dropping air bersih kepada warga yang membutuhkan.

Pada kesempatan kemarin, Ketua Komisi D Wisnu Wijayanto dengan didampingi sejumlah anggotanya turun langsung untuk ikut memberikan bantua air.

Dengan memanfaatkan mobil tangki milik PMI bantuan air bersih itu disalurkan untuk warga yang tinggal di Desa Kedungmulyo, Kecamatan Gabus.

Warga setempat nampak antusias saat menerima bantuan air bersih, dengan membawa penampung air seperti galon jeriken dan ember mereka bergantian mengambil air.

Ketua Komisi D DPRD Pati  Wisnu Wijayanto mengatakan, saat ini setidaknya sudah ada 133 desa di wilayah Kabupaten Pati yang terdampak kekeringan sehingga warganya mengalam krisis air bersih.

Dengan bantuan droping air ini, Wisnu berharap bisa meringankan kesusahan warga yag sedang kesulitan untuk mendapat air bersih     

“Untuk hari ini (red_ kemarin), kami hanya menyalurkan bantuan delapan mobil tangki saja, untuk selanjutnya dengan total  80 mobil tangki air bersih akan dibagikan secara bergantian kepada warga yang membutuhkan,” kata Wisnu.

Lebih lanjut anggota dewan dari Partai Gerindra itu mengatakan , setiap tahunnya sejumlah wilayah di Kabupaten Pati memang menjadi langganan bencana kekeringan jika musim kemarau panjang tiba.

“Bantuan droping air ini sifatnya darurat, karena hanya sekali pakai , setelah airnya habis setelah itu warga kesulitan lagi untuk mendapatkan air. Karena itu memang harus ada solusi untuk jangka panjangnya,” kata Wisnu.

Untuk mengatasi masalah kekeringan itu, lanjut Wisnu, memang harus ada upaya yang serius dari pemerintah baik  yang ada di daerah maupun yang ada di pusat.

Karena untuk mencari solusi guna menanggulangi bencana kekeringan diperlukan berbagai langkah-langkah  salah satunya dengan menormalisasi aliran Sungai Silugonggo dan membuat waduk untuk penampung air.

“Setelah dinormalisasi aliran sungai akan bisa lancar, setelah itu membangun waduk untuk menampung airnya. Sehingga jika musim kemarau datang warga masih punya waduk yang berfungsi sebagai penampung air,” jelasnya.

Untuk mewujudkan langkah itu, masih menurut Wisnu, memang tidak mudah dan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, karena untuk normalisasi sungai dan membuat waduk tentunya membutuhkan banyak biaya.  Karena itu  harus ada keseriusan dan perencanaan yang matang dari pemangku kebijakan.

“Kalau untuk normalisasi aliran Sungai Silugonggo adalah  wewenang dari Pemerintah Pusat, sementara untuk membuat waduk bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Namun persoalanya untuk membuat waduk juga butuh baiaya yang tidak sedikit, Karena itu butuh upaya yang seirus, dalam hal ini kembali lagi tergantung pemerintahnya mau atau tidak,” tandas Wisnu. (gus/lis)

Ratusan Penerima PKH di Sumber Mundur

Wednesday, October 30, 2019 Add Comment
WISUDA: Keluarga mantan penerima manfaat PKH di Sumber mengundurkan diri secara sukarela karena sudah mampu secara ekonomi.
REMBANG - Sebanyak 341 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 1.850 KPM yang ikut dalam Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Sumber  menyatakan mundur secara sukarela pada tahun ini. 

Wisuda 341 KPM PKH yang dikemas Gebyar KPM sejahtera sadar mandiri digelar di Lapangan Desa Sumber, Rabu (30/10).

Bupati Rembang Abdul Hafidz yang hadir mengucapkan terima kasih atas program PKH yang digulirkan pemerintah pusat karena sangat membantu warganya yang kurang mampu menjadi mapan dan mandiri.

Tidak luput, apresiasi juga diberikan kepada mereka yang berani mengundurkan diri dari penerima bantuan PKH.

Di hadapan ribuan peserta yang hadir, Bupati Hafidz menuturkan, Graduasi Mandiri atau keluar dari kepesertaan PKH secara sukarela merupakan bentuk kesadaran diri untuk mandiri secara ekonomi. Keluarga Penerima Manfaat mengalami kenaikan kelas atau tergraduasi karena peningkatan ekonomi dari kegiatan perekonomian yang dikelolanya. 

"Dengan memilih graduasi mandiri maka program PKH telah berhasil, yaitu mensejahterakan keluarga serta mengentaskan kemiskinan," kata bupati.

Dirinya berharap bagi mereka yang telah graduasi tidak sampai kembali masuk program PKH. Jika sudah memiliki usaha, alangkah baiknya dikembangkan agar penghasilan juga dapat meningkat. 

Terkait fasilitas usaha, Pemkab juga bersedia memberi bimbingan ilmu serta modal tanpa agunan yang dapat dimanfaatkan para warga yang baru merintis usaha.

"Saya minta Dinas Sosial untuk mengawal ini, jangan sampai mereka kembali masuk ke kemiskinan. Maka dari itu yang punya usaha nanti saya fasilitasi dari segi ilmu dan pinjaman modal tanpa agunan. Nanti saya akan menilai apakah ibu-ibu yang sudah keluar dari PKH punya usaha produktif yang harus kita fasilitasi agar terus berkembang dan  tidak kembali ke kemiskinan," kata Bupati Hafidz. 

Sementara itu, Camat Sumber Kamdani menyebutkan sebanyak 18 persen dari 1850 KPM telah diwisuda tahun ini. Program PKH ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya peran SDM PKH yang mendampingi dan memberikan bimbingan kepada KPM PKH di wilayahnya.

Dirinya berharap kedepan semakin banyak yang memilih graduasi mandiri sehingga dapat bergantian dengan calon penerima manfaat yang lain. (sov/lis)

Enam Venue Cabor Dipindahkan

Wednesday, October 30, 2019 Add Comment
CABOR HOKI: Sejumlah atlet cabor hoki saat melakuakn latihan di gedung serbaguna  komplek Sport Center Kudus.
KUDUS - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus harus mengambil langkah memindahkan enam venue cabang olahraga (Cabor) ke kabupaten lain di wilayah Pati Raya, agar Kota Kudus bisa menjadi tuan rumah gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng XVI 2022 mendatang.

Enam venue tersebut balap motor sepatu roda dan tinju dipindahkan ke Kabupaten Pati. Kemudian cabor kempo dipindahkan ke Kabupaten Grobogan yang rencana sebelumnya di komplek Sport Center Balai Jagong Kudus. Sedangkan cabor futsal di Kabupaten Jepara dan angkat besi di Kabupaten Blora.

Ketua KONI Kabupaten Kudus, Antoni Alfin saat dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi tim verifikasi tuan rumah Porprov Jateng XVI 2022, ada sejumlah venue yang harus di pindahkan ke kabupaten lain di wilayah Pati Raya yang juga menjadi tuan rumah.    

‘’Pemindahan itu untuk pengajuan tuan rumah Porprov nanti,’’ ungkap Antoni baru-baru ini.

Alasan lain, sambung Antoni, pemindahan itu harus dilakukan karena berkaitan dengan akomodasi dan penginapan para atlet. Pemindahan cabor juga telah disepakati oleh pengurus KONI se-Pati Raya.”Pemindahan itu dilakukan karena di Kudus hotel bintang tiga minim,” imbuhnya.

Melihat adanya perubahan itu, katanya, seremonial pembukaan dan penutupan Porprov Jateng XVI 2022 yang rencananya di Stadion Wergu Wetan Kudus, juga ada pergeseran di Stadion Gelora Bung Karno Kabupaten Jepara. Mengingat kapasitas kantong parkir yang lebih memadahi.

‘’Luasan parkirnya lebih lebar dari Stadion Wergu Wetan,” jelasnya.

Meski demikian, KONI Kudus memastikan tetap menyiapkan venue lainnya secara maskimal. Berdasarkan hasil evaluasi tim verifikasi tuan rumah Porprov Jateng 2022, masih mendapat jatah delapan venue yang harus disiapkan sebaik mungkin, mulai venue atletik di Stadion Wergu Wetan.

Selain itu, lanjut Antoni, venue yang harus disiapkan yaitu cabor anggar di Gedung serbaguna Balai Jagong, cabor basket di GOR IAIN Kudus, cabor bulutangkis di GOR PB Djarum, cabor biliard di Markas Stadium, hoki di GOR Bung Karno, tenis meja di GOR Sukun, dan voli pantai di Training Center Jekulo.

‘’Kami akan maksimalkan kesiapan delapan venue itu. Semoga Pati Raya bisa lolos menjadi tuan rumah Porprov 2022,” harapnya.

Sebelumnya diberitakan, tim verifikasi tuan rumah Porprov Jateng XVI 2022 yang terdiri dari delapan anggota KONI Jateng dan dua orang perwakilan dari Dispora Pemprov Jateng meninjau sejumlah venue milik Pemkab Kudus.

Didampingi Ketua KONI Kudus Antioni Alfin, tim verifikasi meninjau arena olahrga di komplek Sport Center Kudus Balai Jagong, GOR Bung Karno, Stadion Wergu Wetan Kudus dan gedung serba guna dan lapangan tenis indoor.

Ketua Tim Verifikasi Porprov Jateng 2022, Bonaventura mengaku tetap objektif dalam melakukan penilaian. Mengingat keputusannya ada di tangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

‘’Kami akan melakukan survei secara objektif,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, lanjutnya, Kudus masih perlu persiapan untuk menjadi tuan rumah Porprov Jateng XVI. Meski demikian, pihaknya belum bisa memutuskan Kota Kudus layak atau belum menjadi tuan rumah, bersama empat kabupaten lain di Pati Raya.

‘’Yang kami lakukan sebatas verifikasi, artinya hanya melalui deskripsi saja,” terangnya. (han/lis)

Kudus Dapat Jatah 382 Formasi CPNS

Wednesday, October 30, 2019 Add Comment
KUDUS - Pada perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini, Pemkab Kudus mendapat jatah sebanyak 382 formasi dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia. Dari 382 formasi, untuk tenaga pendidik sebanyak 314 formasi, tenaga teknis 48 formasi dan tenaga kesehatan 20 formasi.

Meski secara resmi sudah mendapat jatah, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Kudus belum dapat mengumumkan secara resmi. Kapan akan dibuka untuk waktu perekrutannya. Dengan alasan, masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) dari Kemenpan RB.

“Juknisnya (perekrutan CPNS) belum ada, kami masih menunggu,” ungkap Plt Kepala BKPP Kabupaten Kudus Catur Widiyatno melalui Kabid Pengembangan dan Diklat Pegawai Tulus Triyatmika.

Dikatakan Tulus, di dalam juknis perekrutan CPNS 2019, akan dijelaskan tata cara dan alur proses pendaftaran, hingga kuota untuk disabilitas dan kategori cumlaude. Mengingat juknisnya belum di terbitkan, dari BKPP Kabupaten Kudus belum bisa memberikan keterangan secara rinci.”Kamis masih menunggu,” jelasnya lagi.

Dia menambahkan, melihat rilis dari Kemenpan RB, pengumuman pembukaan pendaftaran CPNS 2019 akan dilaksanakan pada 11 November 2019 mendatang. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat atau pelamar CPNS, segera menyiapkan berkas persyaratan terlebih dahulu. Hal itu untuk mengantisipasi, saat pendaftaran tidak terjadi kesalahan saat penginputan maupun verifikasi data.

‘’Semua harus dipersiapkan denan teliti,” kata Tulus.

Tidak hanya itu, Tulus juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak mudah percaya kepada orang lain yang mengaku bisa memuluskan proses perekrutan CPNS menjadi pegawai negeri sipil. Dari info yang didapat, sudah ada beberapa orang yang tertipu terkait perekrutan CPNS ini.

‘’Untuk itu, jangan mudah percaya dan jangan tergiur dengan proses singkat,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Kudus kembali membuka perekrutan CPNS 2019. Namun untuk jadwal resminya, saat ini masih menunggu hasil rapat koordinasi (rakor) di tingkat Provinsi Jateng.

‘’Kami masih menunggu hasil rakor tingkat provinsi. Sampai saat ini belum ada pengumuman,” kata Tulus pekan lalu.

Menurutnya, belum dikeluarkannya jadwal dimulainya perekrutan karan dibeberapa daerah lain dimungkinkan belum merampungkan formasinya. Sehingga Pemkab Kudus juga masih belum bisa mengumumkan secara resmi jadwal perekrutan CPNS tahun ini.

’’Untuk saat ini belum ada pengumuman apa-apa,” tegasnya lagi. (han/lis)

Sulap Limbah Plastik Jadi Kerajinan Tangan

Wednesday, October 30, 2019 Add Comment
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN: Puluhan peserta mengikuti kegiatan pelatihan kewirausahaan ‘Pelatihan Pengembangan Desain Hadycraft Kelas A' yang diinisiasi Disnakerperinkop UKM Kudus di Gedung Dekopinda Kudus, 28 Oktober-1 November.
KUDUS - Dinas Tenaga Kerja, Perindusrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disnakerperinkop UKM) Kabupaten Kudus bekerjasama dengan toko kerajinan tangan Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati,Kudus ‘Seruni Handmade’. Menggelar pelatihan kewirausahaan ‘Pelatihan Pengembangan Desain Hadycraft Kelas A’, di Gedung Dekopinda dan Café Banaran Kudus selama lima hari, sejak Senin (28/10) sampai dengan Jumat (1/11) mendatang.

Salah satu pemateri pelatihan, Nanik Rusmiati mengatakan, kegiatan pelatihan kewirausaan yang diikuti 30 peserta tersebut, untuk mengembangkan kreatifitas masyarakat Kudus hanya dengan bermodalkan limbah plastik seperti kantong kresek atau bungkus minuman sachet.

‘’Tujuan lain untuk mengurangi sampah plastik di Kudus, karena di Tempat Pembungasan Akhir (TPA) sampah Tanjungrejo sudah melebihi kapasitas,” ujar Nanik kepada Jateng Pos Biro Pati, Selasa (29/10) di Gedung Dekopinda Kudus.

Dikatakan Nanik, limbah plastik kantong kresek maupun bungkus kopi sachet itu dibuat sebuah kreasi seperti tas punggung untuk sekolah, kipas tangan, bunga hias, tas belanja dan kreasi lainnya. Bahkan ada juga yang membuat kursi dengan bahan dasar cacahan plastik, yang dimasukkan ke dalam botol air mineral atau  ekobrik.

‘’Untuk kursi ekobrik ini, penjualannya sudah sampai luar Jawa,” katanya.

Peserta pelatihan, katanya, tidak semua masyarakat tertarik mengikutu pelatihan kewirausahaan yang diinisiasi Dinaskerperinkop dan UKM Kudus. menurut Dia, peserta pelatiahan adalah masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, terutama terkait sampah plastik.

Lebih lanjut, peserta yang ikut pelatihan ini juga aktif dalam organisasi maupun berbagai kegiatan peduli lingkungan. Disisi lain, juga suka berkreasi dan mampu membuat kerajinan tangan dengan bahan dasar limbah platik."Kita cari orang yang benar-benar perduli terhadap lingkungan dan aktif berkreasi,” imbuhnya.

Adapun hasil dari kreasi itu, Nanik memastikan Seruni Handmade bakal membantu memasarkan kerajinan tersebut. Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, hasil kreasi dari peserta akan dipasarkan di toko dan di pajang di media sosial milik Seruni Handmade.

‘’Kita kan bantu untuk marketingnya,” katanya.

Dia berharap, semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap kondisi lingkungan dan ingin berkreasi, dengan menjadikan limbah atau barang-barang bekas menjadi kerajinan. Kota Kretek akan terbebas sampah, terutama sampah plastik yang saat ini TPA Tanjungrejo sudah tidak mampu menampungnya.

‘’Harapan saya Kudus bebas dari sampah,” tandasnya.

Salah satu peserta pelatihan, Shella Anggraini menyambut baik kegiatan Pelatihan Pengembangan Desain Hadycraft Kelas A Disnakerperinkop UKM ini. Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan dapat meningkatkan penjualan dan menciptakan sebuah inovasi baru. Selain itu, dapat menambah keterampilan dalam mengelola sampah.

"Saya senang adanya kegiatan pelatihan ini, bisa meningkatkat penjualan dan menciptakan inovasi baru dan menambah ketarampilan dalam mengelola sampah,” ungkap Shella. (han/lis)

SDN Slungkep 02 Raih Juara 3 Lomba Perpustakaan

Monday, October 28, 2019 Add Comment
PENILAIAN: Tim saat melakukan penilaian beberapa waktu lalu.
PATI – SDN Slungkep 02, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, berhasil meraih juara tiga pada lomba perpustakaan tingkat kabupaten yang diadakan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Pati.

Melalui Perpustakaan Jendela Ilmu, SDN Slungkep 02 mewakili eks-Kawedanan Kayen pada lomba tersebut.  Sekolah tersebut bersaing dengan sekolah lain yang mewakili empat kawedanan di Pati. 

Atas prestasi yang diraih itu, Sukrisno, guru SDN Slungkep 02 mengaku cukup puas, karena masih berada di peringkat tiga besar.

“Meskipun belum berhasil meraih juara 1, tapi alhamdulillah sudah bisa masuk tiga besar. Karena pada lomba perpustakaan ini, banyak hal yang harus dipersiapkan,” ujarnya.

Katanya, penghargaan lomba itu sendiri diberikan usai upacara bendera dalam rangka Hari Sumpah Pemuda, yang digelar di Lapangan Alugoro Pati, pada Senin (28/10).

Dirinya berharap, prestasi tersebut mampu menjadi motivasi bagi pihaknya dalam mengembangkan perpustakaan yang ada di sekolah. Khususnya terkait dengan meningkatnya budaya literasi di sekolah.

Dirinya juga menyampaikan, jika ada beragam penilaian terkait dengan lomba perpustakaan tersebut, baik terkait administrasi ataupun verifikasi lapangan.

"Untuk penilaian sudah dilakukan pada beberapa pekan lalu. Berbagai faktor penunjang untuk perpustakaan di sekolah kami sudah kami upayakan dengan maksimal. Dan alhamdulillah mendapat hasil yang terbaik, " ujarnya.

Lebih lanjut ia sampaikan,  bahwa lomba perpustakaan tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan budaya literasi,  khususnya bagi peserta didik di masing-masing sekolah.  

Melalui lomba ini,  pihaknya juga berharap,  tingkat literasi peserta didik,  khususnya di SDN Slungkep 02 bisa terus meningkat. Apalagi,  sarana maupun prasarana sudah diupayakan untuk lebih baik dari sebelumnya. Sehingga,  diharapkan siswa nyaman untuk mengakses perpustakaan. (lis)

SDN Bakaran Kulon 3 Sabet Juara 1 Membatik Tingkat Kabupaten

Monday, October 28, 2019 Add Comment
FOTO BERSAMA : Siswa yang meraih juara 1 membatik berfoto bersama koordinator.
PATI - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan salah satu siswi SDN Bakaran Kulon 3, Kecamatan Juwana. Pada ajang Festival Ganiya (Gandrung Seni dan Budaya) tingkat Kabupaten Pati, yang berlangsung di Pusat Kuliner Pati pada pekan kemarin, berhasil meraih juara 1.

Adalah Amalia Maulidina Asyifa, siswi yang sebelumnya menjuarai lomba membatik tingkat Kecamatan Juwana ini, maju dalam Festival Ganiya tersebut bersama tim.

“Untuk lomba membatik kali ini memang bukan perseorangan tapi tim. Nah peserta didik kami, yaitu Amalia masuk dalam tim yang mewakili Kecamatan Juwana,” ujar Kepala SDN Bakaran Kulon 3 Sih Budiyani melalui salah satu guru Muharram.

Menurutnya, dalam satu tim tersebut berjumlah lima orang yang berasal dari beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Juwana. Di mana, sebelumnya mereka merupakan lima besar pada ajang FLS2N dan FLLN tingkat Kecamatan Juwana belum lama ini.

Dari lima besar tersebut, kemudian menjadi satu tim dan mendapatkan bimbingan dari koordinator tingkat kecamatan untuk mempersiapkan maju di tingkat kabupaten.

“Dan Alhamdulillah tim dari Kecamatan Juwana bisa menjadi juara 1 di ajang Festival Ganiya ini. Di mana, siswi kami ada di dalam tim tersebut,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia sampaikan, jika siswinya tersebut memiliki potensi dalam membatik. Bahkan, dalam perlombaan di tingkat kecamatan bisa meraih juara 1. Untuk itu, dirinya sangat menyupport peserta didiknya untuk mengembangkan potensinya tersebut.

Dirinya berharap, potensi seperti ini bisa terus dikembangkan, sehingga nantinya bisa menjadi bekal ketika mereka dewasa. (lis)

Fosil Binatang Purba Kembali Ditemukan

Monday, October 28, 2019 Add Comment
PENGGALIAN: Tim menggali lokasi ditemukannya tulang-belulang yang merupakan fosil binang purba di situs Patiayam di kawasan pegunungan Muria Dukuh Ngrangit Desa Terban Kecamatan Jekulo Kudus.
KUDUS - Sejumlah fosil binatang purba kembali ditemukan di situs Patiayam kawasan Pegunungan Muria turut Dukuh Ngrangit Desa Terban Kecamatan Jekulo Kudus baru-baru ini.

Tulang binatang purba yang ditemukan berupa gading fosil Stegodon Trigonochepalus (gajah purba) dengan panjang 1 meter hingga 1,5 meter, potongan tulang leher, tulang rusuk dan tulang belakang. Selain itu, fosil yang diduga gigi sapi purba.

Koordinator Museum Purbakala Patiayam, Djamin saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan adanya temuan fosil gadah dan sapi purba tersebut. Saat ini masih terbungkus rapat untuk proses penyelamatan, setelah dilakukan eskavasi dari sebuah ladang di hutan Patiayam turut Desa Terban.

‘’Sekarang diamankan di museum, karena masih perlu identifikasi lebih mendalam sebelum dilanjutkan proses rekonstruksi dan konservasi,’’ terang Djamin.

Djamin menjelaskan, proses eskavasi fosil binatang purba yang baru ditemukan itu, membutuhkan waktu selama tiga hari mulai Selasa hingga Kamis (22-24/10) kemarin.

Sedang saat penggalian dan pengangkatan fosil, sambungnya, melibatkan tim ahli dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMB) Sangiran, tim Museum Purbakala Patiayam, dan masyarakat desa setempat.

‘’Fosil itu ditemukan oleh Ronji warga Desa Terban Kecamatan Jekulo Kudus,” paparnya.

Sementara, Kasi Sejarah Permuseuman dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Rahmuskala Dispudpar) Kabupaten Kudus, Lilik Ngesti Widiasuryani saat dikonfirmasi mengamini adanya penemuan sejumlah fosil binatang purba tersebut.

‘’Setelah proses eskavasi, masih diperlukan penanganan lebih lanjut untuk keperluan konservasi,” ujarnya.

Dia menambahkan, tulang belulang yang ditemukan itu masih berupa potongan-potongan. Misalnya, fosil gading gajah purba belum diukur secara pasti, tetapi perkiraan panjang antara 1 meter hingga 1,5 meter.

Kemungkinan jika ditemukan utuh, katanya, bisa mencapai 2 meteran karena saat evakuasi ujung gading terlihat tumpul. Sehingga dimungkinkan, ujung gading hanyut terbawa air. Sedang temuan diduga fosil gigi sapi purba, masih perlu proses pengujian.

‘’Masih banyak fosil-fosil purba lainnya di situs Patiayam,” ungkapnya.

Diketahui, situs Patiayam merupakan bagian dari Gunung Muria dengan luas mencapai 2.902,2 hektare, meliputi wilayah Kudus dan sebagian wilayah Pati. Hingga saat ini, situs purbakala Patiayam  menjadi yang terbesar kedua setelah situs Sangiran di Kabupaten Sragen.

Sejak 2005, fosil purba dan sekitar enam ribuan fragmen (pecahan) fosil dari 17 spesies binatang darat, rawa dan air ditemukan di situs Patiayam. Tulang belulang tersebut sebagian besar ditemukan oleh warga setempat, seperti fosil Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephan Sp (sejenis gajah purba), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).

Selain itu, ditemukan juga fosil Ceruss Zwaani (rusa), Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), dan Crocodilus sp (buaya). Kemudian fosil Familia Tryonix atau keluarga penyu yang hidup di perairan, namun masih berupa fragmen karapas jika dilihat ciri-cirinya. Termasuk kura- kura air tawar dari sepesies Trionyx Triunguis. Di situs Patiayam, juga ditemukan benda purbakala berupa kapak genggam dan tulang kepala manusia. (han)

Bocah Mainan Korek, Rumah Terbakar

Monday, October 28, 2019 Add Comment
KEBAKARAN : Asap mengepul dari lokasi rumah terbakar di Dukuh Ngagul, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo.
PATI - Sebuah rumah milik warga ludes terbakar, Senin siang (28/10).

Kebakaran tersebut menimpa keluarga Sriyono (alm) yang ditinggali istrinya, Siti Sri Wahyuningsih dan anaknya Eko Wahyono warga Dukuh Ngagul, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 11.45 siang itu, hanya menyisakan bagian depan rumah.

Menurut Kades Muktiharjo Suwarno, kebakaran itu diakibatkan ulah cucu korban yang bermain korek api di dalam rumah.

“Sekira dhuzur itu, anak kecil (cucu korban) yang berumur dua tahun bermain korek api yang kemudian menyambar kasur dan terjadi kebakaran yang akhirnya kejadiannya dapat kita lihat sendiri menghanguskan rumah dan semua yang ada di dalamnya,” ujar Kades Muktiharjo.

Untungnya, kata Suwarto dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, dan penanganan pemadam kebakaran yang sigap sehingga api bisa dilokalisir dan akhirnya tidak merambat ke rumah-rumah di sekitar pemukiman padat penduduk.

“Untungnya kebakaran ini bisa diatasi dan tidak merembet serta tidak ada korban jiwa. Untuk saat ini kerugian yang diderita korban kebakaran ini mencapai seratus lima puluhan juta rupiah,” kata Suwarto.

Dia menambahkan, pihaknya dan perangkat desa bersama pihak-pihak terkait agar korban bisa mendapatkan bantuan dari desa maupun dari pemerintah.

Pemadaman dan pendinginan lokasi kebakaran melibatkan empat armada milik Pemkab Pati.

Saat kejadian korban sedang menerima setoran/setok air isi ulang di teras rumah, tiba-tiba tercium bau benda terbakar, dan ketika melihat ke dalam rumah nampak kepulan asap tebal.

Cucu korban yang baru berumur dua tahun lari keluar kamar setelah muncul kobaran api yang semakin membesar. Teriakan warga mengundang warga untuk berdatangan untuk memadamkan kobaran api di rumah korban. (gus/lis)

Pemkab Ajak Driver Ojol Kembangkan UMKM

Monday, October 28, 2019 Add Comment
TASYAKURAN: Wabup Bayu Andriyanto menyapa komunitas pengemudi ojek online dari Rembang dan sekitarnya pada acara HUT Grab Rembang Dampo Awang.
REMBANG - Pengemudi Grab diharapkan bisa bekerja sama dengan para pelaku usaha kecil dan menengah di Kabupaten Rembang. 

Demikian disampaikan Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto saat menghadiri anniversary ke-2 Komunitas Grab Rembang Dampo Awang (GARUDA) di Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini, Minggu (27/10). Tasyakuran juga dihadiri komunitas driver Grab dari berbagai kota.

Wabup Bayu berpesan, selain bekerja mencari nafkah, pengendara ojek online atau Ojol juga bisa ikut mengembangkan UMKM, dengan begitu memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

"Kita daftarkan produk teman- teman UMKM, rekan- rekan Grab juga memperkenalkan produk UMKM Rembang. Minggu depan Garuda sharing dengan UMKM di rumah dinas saya," kata dia.

Wabup menambahkan jika Pemkab bisa membantu, pihaknya mempersilahkan apa yang diinginkan Garuda dari pemerintah. 

Jika memungkinkan akan difasilitasi, Wabup pun menyebut apakah ingin difasilitasi tempat transit untuk menunggu orderan masuk misalnya.

Sementara itu Hadi Pramono Ketua Garuda mengapresiasi iktikad dari Pemkab Rembang. Mereka siap jika diajak berdiskusi untuk kemajuan bersama dan Kabupaten Rembang. (sov/lis)