Pasar Tempo Dulu Kembali Digelar di Kletek

Thursday, September 19, 2019
BELI: Pengunjung terlihat sedang membeli panganan tradisional di Pasar Tempo Dulu Desa Kletek.
PATI - Pengelola Wisata Bendungan Kletek (New  Wibe-K) yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ngudi Makmur Desa Kletek, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, kembali menggelar Pasar Tempo Dulu.

Pasar Tempo Dulu tersebut dipusatkan di lokasi wisata Bendungan Kletek. Di mana, Pasar Tempo Dulu tersebut digelar sebulan sekali, yang menyajikan berbagai jajanan tradisional tempo dulu.

“Minggu depan ini, kami juga akan menyelenggarakan kembali Pasar Tempo Dulu. Untuk konsepnya nanti agak sedikit berbeda dengan bulan sebelumnya. Karena kami nanti ada juga pameran foto sejarah dan juga mainan tempo dulu,” ujar Herman Supriyanto, panitia kegiatan.

Dirinya menyampaikan, Pasar Tempo Dulu tersebut merupakan salah satu inovasi untuk mengenalkan adanya wisata di Desa Kletek. Lebih dari itu, bagaimana kegiatan tersebut diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga setempat.

Lebih lanjut menurutnya, bahwa dengan keberadaan Pasar Tempo Dulu tersebut dapat mengenalkan kembali kepada masyarakat terkait dengan makanan-makanan tradisional, yang saat ini bisa saja cukup sulit ditemui di pasaran.

“Dengan kegiatan seperti ini masyarakat diajak untuk kembali ke masa dulu, di mana produk-produk yang di jual tidak di perbolehkan menggunakan kemasan plastik. Sehingga bisa mengurangi populasi sampah plastik yang ada di sekitar,” ungkapnya.

Yang tidak kalah menarik katanya, dalam kegiatan ini, yakni pada saat transaksi pembelian, uang rupiah tidak berlaku, sehingga pengunjung pasar tradisional ini harus menukarkan uang rupiah dengan uang koin ( sen ), yang sebelumnya ke loket penukaran yang sudah di sediakan sama pengelola.

Kegiatan yang telah di konsep ala desa ini memang membutuhkan metal para pengelola, sebab cara berpakaian dan gaya bicara yang sudah di konsep harus wajib menggunakan baju adat desa  dan bicara pun harus santun menggunakan bahasa jawa halus (kromo) ke semua pengunjung.

Aminah salah satu pengunjung pasar tradisional mengatakan, bahwa pasar yang di konsep kembali pada era 80-an ini sangat kreatif.  Karena Desa Kletek bisa disebut desa terpencil yang berada di tengah hutan jati.

“Saya berharap, kegiatan pasar tempo dulu ini bisa diadakan dalam 1 bulan sekali agar masyarakat tau bagaimana pasar pasar waktu zaman dulu,” pungkasnya. (lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »