![]() |
Puluhan wartawan dari berbagai media di Kabupaten Rembang mendapat banyak pengalaman berharga dari tempat-tempat wisata yang dikunjungi selama kegiatan Media Gathering bersama Semen Gresik pekan ini. |
Beragam kegiatan dilaksanakan selama Media Gathering 2019 di Pulau Dewata. Kalangan media dan perwakilan humas melihat dan mempelajari berbagai tradisi, seni tari, kuliner, kopi Luwak khas Bali, rumah adat dan kearifan lokal lainnya hingga sektor pariwisata yang menopang perekonomian Bali.
Upaya memperkokoh sinergi juga disisipkan dalam kegiatan arung jeram sejauh 17 kilometer menyusuri aliran Telaga Waja yang ada di Kabupaten Karang Asem. Dibutuhkan kekompakan agar perahu karet tidak terbalik dan tetap melaju saat melewati sungai berkelok-kelok dengan arus yang deras.
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen Gresik Gatot Mardiana mengatakan kalangan media dan pemerintah daerah memiliki peran penting sejak awal pembangunan hingga beroperasinya Pabrik Rembang. Oleh karena itu, menjaga silaturahmi dan sekaligus sinergi dengan dua elemen ini menjadi prioritas jajarannya.
"Semoga kerjasama yang sudah berjalan ini terus terjalin. Ujung dari proses ini juga untuk kemajuan Rembang," kata Gatot Mardiana, Kamis (26/9).
Plt Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang Sarman Wibowo mengatakan jajarannya siap bermitra dengan kalangan perusahaan maupun instansi pemerintah yang ada di Kota Garam. Kalangan media juga memiliki komitmen ikut memajukan daerah dengan karya-karya jurnalistik yang obyektif dan berimbang.
"Media akan proporsional dan profesional. Sejauh ini aktivitas Semen Gresik positif makanya kita mengapresiasi hal itu," ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Pemberitaan, Informasi dan Publikasi Bagian Humas Setda Kabupaten Rembang Agung Dwi Nugroho mengatakan kehadiran Semen Gresik ikut mendongkrak Indeks daya saing daerah (IDSD) di Kota Garam. Tahun ini, Rembang menempati peringkat tiga IDSD dari 35 kabupaten/kota di Jateng.
"Kontribusi Semen Gresik sangat besar. Saat ini PAD Rembang di atas Rp300 miliar per tahun. Padahal sebelum Semen Gresik beroperasi hanya Rp120 miliar per tahun," tandas Agung. (sov)
1 comments:
Write commentsMantap boss,, kokoh tak tertandingi iki..
ReplyEmoticonEmoticon