![]() |
PENYAMBUTAN: Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten. Mawar Hartopo hadir di Desa Kuwukan dalam rangka penilaian lomba posyandu tingkat Kabupaten Kudus. |
KUDUS - Dalam rangka mempersiapkan lomba posyandu, Pemerintah Desa (Pemdes) Kuwukan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, terus berupaya memperkuat sasaran-sasaran di bidang kesehatan melalui posyandu. Salah satunya yaitu dengan menurunkan angka stunting melaui Gerakan Mencegah Stunting atau yang dipopulerkan dengan program Gemesin.
Adanya kasus anak yang mengalami stunting sejumlah 12 anak, Pemdes Desa Kuwukan melakukan inovasi melalui pencanangan Gemesin. Gerakan tersebut merupakan penyuluhan rutin yang dilakukan pada Senin, setiap pekan kedua.
“Harapannya, dengan adanya gerakan Gemesin bisa menekan angka stunting di tahun berikutnya,” ujar Sularno selaku Kepala Desa Kuwukan.
Pihaknya juga menyebutkan, pada permasalahan kesehatan di Desa Kuwukan, untuk jumlah kematian ibu dan bayi nihil, dan kasus gizi buruk juga tidak ada. Sementara untuk jumlah ibu hamil risiko tinggi ada 5 orang, kasus gizi kurang ada 18 anak, pasangan usia subur yang ikut KB ada 82,5 persen.
Selain mengusung program Gemesin, juga didukung dengan adanya posyandu dengan strata mandiri dan purnama, posyandu lansia, posyandu jiwa, kelas ibu hamil dan balita, kelas stunting, serta kunjungan rumah oleh para kader posyandu. Bahkan, Sularno mengungkapkan, bahwa pemerintahan desa secara khusus menganggarkan 2,43 persen dari APBDes untuk bidang kesehatan.
"Pemdes memfasilitasi sarpras posyandu, pemberian makanan tambahan pada posyandu lansia maupun balita, memfasilitasi program jambanisasi. Sudah ratusan jambanisasi yang kami anggarkan dari dana desa. Bahkan, kader kesehatan dalam penyuluhan dan sosialisasi, kami memberikan fasilitas uang transport," ungkapnya.
Di sisi lain, inovasi yang telah dilakukan oleh Pemdes Kuwukan mendapat apresiasi dari Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Mawar Hartopo saat melakukan penilaian lomba posyandu tingkat Kabupaten Kudus. Diharapkan pula, angka stunting yang ada di Desa Kuwukan dapat dikurangi. Hal ini demi menyukseskan program pemerintah yaitu 2024 Indonesia bebas stunting.
"Alhamdulillah, kalau ada inovasi dari TP PKK desa, kader posyandu, dan pemerintah desa, sehingga pelayanan posyandu yang interaktif bisa terus dikelola," tuturnya.
Di samping itu, dirinya juga kembali mengingatkan masalah administrasi posyandu yang menjadi fokus penilaian dalam perlombaan tersebut. (mii/lis)
EmoticonEmoticon