PALIKASI BAKULAN: Owner e-Commerce Bakulan dan Gasbro Fatkhul Naim menunjukkan aplikasi Bakulan yang siap menampung dan memasarkan produk UKM Kudus. |
KUDUS - Perusahaan e-commerce atau online marketplace ‘Bakulan’ siap membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Kudus untuk memasarkan produknya. Aplikasi pemasaran dalam jaringan (daring) yang dibuat putra Kudus itu, memang bertujuan untuk menjualkan atau memasarkan produk hasil kreatifitas dan inovasi warga Kota Kretek.
Hal itu diungkapkan owner marketplace Bakulan, Fatkhul Naim kepada Jateng Pos Biro Pati baru-baru ini. Dia mengatakan, saat ini sudah mengantongi data pelaku dan jenis produk UKM asli Kudus. Produk-produk itu nantinya bisa dipasarkan melalui aplikasi Bakulan agar pangsa pasarnya lebih luas dan penjualannya bisa maksimal.
"Bakulan ini menjadi wadah produk UKM khas Kudus,” kata Naim.
Dikatakan, dari data yang sudah di kantonginya, saat ini terhitung sebanyak 13 ribu produk UKM dari Kabupaten Kudus. Namun sebagian besar hasil kerajinan itu, dijual di pasar konvensional yang penjualannya hanya di lingkup Kota Kudus. Sehingga melalui aplikasi marketplace yang dibuat pada 2017 itu, barang-barang tersebut bisa di pasarkan ke seluruh Indonesia.
Diakui, untuk saat ini aplikasi tersebut masih butuh pengembangan. Rencananya, di dalam aplikasi Bakulan akan dilengkapi menu Buka Bakul, Browsing Bakul dan menu lainnya untuk mempermudah pelaku UKM menjual produknya maupun berkomunikasi dengan calon buyer.
"Jika sudah siap semua, aplikasi ini akan kita launchingkan,” imbuhnya.
Sebelum resmi diluncurkan, sambungnya, pelaku UKM bakal dibekali pelatihan yang difasilitasi Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus. Adapun materi yang akan diberikan yaitu mulai cara mendaftar barang yang akan dijual, cara pengemasan dan materi lainnya. Materi itu untuk menunjang pelaku memulai bisnis online.
"Melalui Bakulan, pangsa pasarnya juga bisa tambah meluas,” katanya.
Tidak cukup itu, dia juga mempunyai wacana, jika semua sudah berjalan dengan baik dan lancar. Bakulan bisa menghubungkan pelaku UKM dengan pihak perbankan untuk membantu permodalan. Pihak perbankan akan melihat, produk mana yang banyak laku terjual itu yang nantinya akan dibantu mengembangkan.
Untuk itu, para pelaku UKM Kudus harus melek teknologi, sehingga produknya tidak hanya dipasarkan di wilayah Kudus saja. Melihat produk UKM Kudus sudah layak dijual ke luar daerah, seperti sirup parijoto, jenang Kudus, Kopi Muria dan produk lainnya.
"Sekarang semua udah serba online. Jika sudah memahami, bisa dengan mudah mengembangkan marketnya melalui marketplace. Untuk kurirnya, bisa juga nanti bekerja sama dengan aplikasi Gasbro (seperti Gojek), yang saat ini sedang saya kembangkan juga,” pungkasnya. (han/lis)
EmoticonEmoticon