Langse Kini Bangkit dan Terus Berinovasi

Thursday, July 25, 2019
TUNJUK: Kepala Desa beserta perangkat Desa Langse saat tunjukkan bangunan tua.
PATI – Desa Langse yang terletak di Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, punya sejarah tersendiri. Pasalnya, daerah ini merupakan daerah yang sangat dikenal pada masanya. Secara historis, pada tahun 1830, di Desa Langse terdapat pabrik gula terbesar dan megah di kawasan Pantura.

Masa kejayaan Langse, sudah lengkap dengan sarana prasarana yang sangat memadahi. Nama Langse sudah dikenal di kancah Internasional, dan ada saluran telepon kala itu. Akan tetapi, pabrik yang ada harus dibakar dan tinggal ‘langes-nya’ (abu dari sisa pembakaran, Red). Sehingga, harus gabung dengan Pabrik Gula Rendeng dan juga Trangkil. Dari kata ‘langes’ situlah nama Langse muncul. Yang dalam bahasa Jawa Langse berarti tinggal langese, yakni hanya tersisa hasil bakarannya.

“Walaupun dalam buku Belanda dikatakan Langse adalah tanah masa depan. Land berarti tanah dan see adalah penglihatan yang jauh. Jadi Langse yang  yang dulunya jaya, kemudian menjadi abu sisa pembakaran. Dan kini kami akan mencoba untuk bangkit kembali,” ungkap Amrudin, Kepala Desa Langse.

Amrudin menyebut, pada era dahulu, Langse merupakan daerah tertinggal, terpencil, tertindas dan diabaikan. Sementara di kancah lobi politik dan sosial, Langse tak pernah dihiraukan ketika angkat suara. Pendapat dan saran dikesampingkan, karena tak pernah dilirik.

“Selang beberapa tahun ini, mulai 2008, kita baru memulai membangun segala infrastuktur. Jadi keterpurukan yang adahulu hanya menjadi pijakan dan harus kita perbaiki sekarang. Kami ingin berusaha bangkit. Sejarah kelam hanya menjadi catatan kami,” jelasnya.

Sejauh ini, Desa Langse sudah menunjukkan kejayaan kembali. Pasalnya, desa itu merupakan desa yang penuh inovasi dan mandiri. Dengan berbagai penataan, Langse mempunyai Energi bioreaktor sebagai pengganti listrik ataupun genset. Dengan inovasi itu, Langse mewakili Kabupaten Pati untuk mengikuti lomba di tingkat provinsi sebagai desa energi.

“Selain itu, Langse tengah proses membangunan waterboom. Kami juga punya batik dan bioreaktor. Sudah banyak yang berkunjung di sini untuk studi banding, dari Boyolali, Karanganyar dan juga Rembang,” tambah Amrudin.

Saat ini Langse tengah gencar untuk menjadikan sebagai desa mandiri dan wisata edukasi. Tentunya hal tersebut akan ditunjang menggunakan dana desa. Dari hal itu, tentunya akan menjadikan semangat tersendiri untuk Langse dalam rangka memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. (lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »