Pengajuan Paspor Pekerja Migran Ditolak Imigrasi

Wednesday, May 29, 2019 Add Comment

Diduga non prosedular, belasan pekerja migran indonesia (PMI) ditolak saat ingin terbang di Bandara. Foto : AGUS RIYANTO

INFOJATENGPOS/PATI – Kantor Kelas Imigrasi II Pati menolak pengajuan paspor belasan pekerja migran Indonesia (PMI) awal 2019 ini. Penolakan pengajuan paspor tersebut lantaran diajukan oleh PMI yang diduga bekerja nonprosedural. Dikawatirkan, WNI di negara orang menjadi PMI ilegal.

Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Pati Earias Wirawan mengemukakan, dalam proses pengajuan paspor ada tahapan wawancara terhadap yang bersangkutan. Apabila dalam interogasi itu ada kejanggalan dari pemohon paspor, maka pihaknya tidak akan menerbitkannya. Sebab, penerbitan paspor tidak main-main karena bisa mengakibatkan human trafficking.

“Misalnya saja ada perempuan muda yang ingin membuat paspor. Saat diwawancarai, dilihat dari gesturnya mencurigakan. Ia beralasan pergi jalan-jalan sedangkan pekerjaan dan latar belakangnya tidak jelas. Maka kami boleh tidak menerbitkan paspor karena kawatir dimanfaatkan akan dipekerjakan ilegal di luar negeri,” katanya kemarin.

Menurutnya, jika hal itu dicegah dari awal, maka akan menghindari human trafficking dan dimanfaatkan para calo pada keberangkatannya. Sebab menjadi PMI harus sesuai dengan prosedural yang ada supaya bisa dilindungi undang-undang. Jika nonprosedural, tidak bisa dilindungi undang-undang karena dipekerjakan secara ilegal.

Ia mengatakan, sejak Januari-April ini Imigrasi Pati telah menolak 14 pengajuan paspor dari pemohon yang dicurigai sebagai PMI nonprosedural. Penolakan itu sesuai dengan Pasal 66 poin 2 UU Keimigrasian 6/2011 tentang pengawasan keimigrasian terhadap WNI yang memohon dokumen perjalanan keluar negeri.

Pengawasan pengajuan permohonan dokumen perjalanan (SPRI) yang dilakukan petugas berhak menolah permohonan pengajuan paspor jika pemohon memberikan keterangan atau data tidak sesuai. Terlebih untuk pemohon paspor bagi calon PMI yang bekerja di luar engeri wajib melampirkan surat rekomendasi yang dikeluarga dinas terkait sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI 8/2014.

“Selain mengawasi lalu lintas orang asing yang masuk dan keluar Indonesia, kami juga melakukan pengawasan terhadap keberadaan kegiatan orang asing di wilayah kami. Bahkan 23 April lalu ada warga Tiongkok Yan Jungping yang dideportasi karena melakukan pelanggaran terhadap ijin tinggal,” ungkapnya. (gus/*)

Layanan JKN-KIS Tetap Prima Selama Libur Lebaran

Monday, May 27, 2019 Add Comment
BPJS : BPJS Kesehatan mengadakan Konferensi Pers Mudik Nyaman” bersama faskes di lantai 2 Hotel New Merdeka, Pati. Senin (27/05)kemarin.
INFOJATENGPOS/PATI – Selama libur lebaran, tepatnya mulai H-7 sampai H+7 Lebaran 2019, atau tanggal 29 Mei - 13 Juni 2019Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tetap bisa menggunakan fasilitas kesehatan yang ditunjuk BPJS.

Hal itu dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi peserta yang bepergian ke luar kota (mudik). Selain itu, jika dokter rujukan tutup. Peserta tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dimana pun itu dan tanpa dipungut biaya sepeserpun.

Apabila tidak terdapat FKTP yang dapat memberikan pelayanan saat libur lebaran di wilayah tersebut, atau peserta membutuhkan pelayanan di luar jam buka layanan FKTP, maka peserta dapat dilayani di IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pelayanan medis dasar.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati, Surmiyati mengingatkan, pelayanan kesehatan tersebut hanya berlaku bagi peserta JKN-KIS yang status kepesertaannya aktif. Oleh karenanya, para peserta JKN-KIS diharapkan dapat memastikan bahwa status kepesrtaannya aktif dengan disiplin membayar iuran dan selalu membawa kartu JKN-KIS.

"Untuk mengecek status kepesertaan dan melihat riwayat tagihan atau pembayaran iuran JKN-KIS, dapat dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN. Selain itu, kami juga mengembangkan aplikasi Mudik BPJS Kesehatan yang dapat di-download secara gratis di Playstore dan Appstore,” ungkapnyadalam Konferensi Pers Mudik Nyaman Bersama BPJS Kesehatandi lantai 2 Hotel New Merdeka, Pati. Senin (27/05) kemarin.

Aplikasi tersebut, lanjutnya menyediakan telepon penting, alamat kantor BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, tanya jawab BPJS Kesehatan, info BPJS Kesehatan, tips BPJS Kesehatan, lokasi-lokasi penting, serta media sosial BPJS Kesehatan.

Layanan kesehatan tersebut bisa diperoleh peserta di FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Untuk daftar FKTP tersebut, dapat dilihat diaplikasi Mudik BPJS Kesehatan atau dengan menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 1500 400.

“Kita juga ada 5 petugas on call yang siap dihubungi. Yakni Regina Br Silulingga 08112798994, Bonaventura A.S 08112751277, Noerwida R Sasiwi 081325741447, Slamet Widodo 08112644248, dan Dita Utaminingsih 08112547656,” jelasnya.

Sementara itu, kabit PSDK Dinkes Pati Luther yang juga hadir dalam acara tersebut menambahkan, bagi pemudik yang membutuhkan pelayanan kesehatan juga bisa datang ke posko mudik.

“Di Pati ada beberapa titik posko yang menyediakan ambulan dan tenaga medis. Seperti di Depan Terminal Pati, GOR Puri, Dua kelinci, Widorokandang, Juwana, dan Sukolilo,” pungkasnya. (*)

Bupati Optimis Pusat Kuliner Akan Ramai Pengunjung

Monday, May 13, 2019 Add Comment

PUSAT KULINER: Bupati Pati Haryanto saat mengunjungi Pusat Kuliner Pati. FOTO: HUMAS PEMKAB PATI
PATI - Bupati Pati Haryanto  didampingi Sekda Pati Suharyono dan jajaran OPD serta para Kabag di lingkungan Setda Pati, menyambut datangnya waktu berbuka puasa dengan bersepeda santai. 

Start awal dimulai dari halaman Setda Pati, lalu menuju Pendopo Kemiri, berakhir di Pusat Kuliner TPK Perhutani Puri yang kemudian dilanjut dengan acara buka puasa bersama.

Sebelum berbuka puasa bersama di lingkungan pusat kuliner Pati, bupati berkeliling dan sekaligus mengecek lokasi, baik itu lokasi untuk berdagang, kelanjutan renovasi, serta melihat suasana dan kondisi para pedagang kaki lima di tempat itu.

"Wah enak ini, mantep Mas," ujar Haryanto saat menyantap empek - empek sebagai menu awal berbuka puasa.

Dengan berkeliling di pusat kuliner ini, Haryanto menyimpulkan bahwa meski sudah lebih dari seminggu di relokasi, suasana pusat kuliner tetap ramai dikunjungi masyarakat. 

Bupati berharap tingkat kunjungan warga dapat terus meningkat mengingat tempat tersebut merupakan pusat kuliner yang ada di Pati. 

"Untuk para pedagang tidak usah khawatir, sebab mulai dari kuliner hingga non kuliner seperti mainan, baju, topi dan lainnya, akan kita fasilitasi tetapi secara bertahap," imbuhnya. 

Bupati Haryanto pun mengatakan, renovasi yang akan segera dikerjakan nanti ialah tiga titik pagar yang akan dipugar dan dijadikan pintu masuk. Tujuannya  agar para pengunjung mendapatkan akses masuk yang lebih mudah nyaman dan leluasa.

Ke depan, pihaknya yakin pusat kuliner ini akan ramai oleh para pengunjung. Untuk itu, baik PKL dan pengunjung ia minta untuk tidak usah khawatir dengan tempat relokasi tersebut. 

Haryanto berharap, ke depan para PKL, dagangannya semakin laris dan selalu diminati oleh masyarakat. Sebab, imbuh bupati, semuanya itu memang bertahap, butuh proses.

"Semua hal itu tidak ada yang tiba-tiba besar, tetap berawal dari kecil dahulu. Sama dengan usaha maupun lainnya, tidak ada yang tiba-tiba ramai atau jadi besar seketika, tetap butuh proses," tandasnya.

Disela-sela kegiatan berkeliling di pusat kuliner, bupati pun menyempatkan diri untuk beramah-tamah dan berfoto bersama dengan para pengunjung maupun pembeli yang ada. (mas)