![]() |
Polisi melakukan olah TKP di rumah korban yang berada di kampung Saliyan Pati kemarin. FOTO : AGUS RIYANTO/JATENG POS |
Korban meninggal bernama Soebijoto Kuamerta (52) anak, dan
ibunya, Soedji Tanti (78). Berdasar hasil olah TKP yang
dilakukan petugas, korban Soebijoto Kuamerta diketemukan di ruang tamu dengan
posisi duduk di kursi plastik hijau. Berkacamata, memakai baju hitam
celana pendek putih, memakai sendal, kulit menghitam dan mengering. Terdapat
cairan yang sudah kering, tulang tengkorak terlihat, bola mata hancur. Korban
diketahui mempunyai riwayat penyakit radang sendi.
Sedang korban Soedji Tanti, ditemukan di dekat kamar mandi, posisi terlentang tanpa baju, kaki terlipat, ditemukan baju, celana dan handuk. Kulit korban sudah mengering menghitam seluruh tubuh, cairan kering. Riwayat sakit korban adalah menderita stroke. Meninggalnya korban ini diperkirakan sekitar sudah 1 bulan.
Berdasar hasil pemeriksaan yang dilakukan Dr. Luther Selawa
(Puskesmas Pati 1), Kuswati S.Kep, Dokpol Polres, Inafis Polres, KSPKT Polres
Pati dan Kodim 0718/Pati disimpulkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau
penganiayaan.
Dari rumah duka, petugas berhasil mengamankan uang tunai Rp
23 juta, 2 unit HP, Obat obatan, Charger HP dan kontak sepeda motor dan
mobil.
Kasus penemuan dua mayat di dalam rumah tersebut, berawal
dari kedatangan Bambang Totok Susilo. Dia mendapat tugas dari tempat kerja
Subiyoto Kuamerta yang akan menanyakan kenapa beberapa hari ini tidak masuk
kerja.
Namun setelah mengetuk pintu rumah, tidak ada yang menjawab.
Lalu Bambang Totok Susilo minta bantuan ketua RT Saliyan. Setelah pintu
didobrak, ternyata didapatkan dua orang yang meninggal dunia.
Beberapa pihak menduga, Soebijoto Kuamerta meninggal karena
sakit mendadak. Lantaran tidak ada yang merawat, lalu menjadikan Soedji Tanti
meninggal dunia.(gus/mel)
EmoticonEmoticon