Lowongan Direksi BUMD Blora tak Laku, Ini Penyebabnya

Wednesday, August 01, 2018 Add Comment


INFOJATENGPOS, BLORA – Hingga sekarang ini, belum ada masyarakat yang mengajukan lamaran untuk duduk di jajaran Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Blora , PD Wira Usaha.  Sejak dibuka tanggal (25/7) lalu dan akan ditutup tanggal (31/7) hari ini.

Rudati Ningsih, Kepala Bagian Perekonomian Setda Blora, mengatakan, periode sebelumnya Pemkab merekrut direksi PD Wira Usaha. Namun ditengah perjalanan direktur tersebut menghilang.

“Kalau tidak salah ingat, tiga tahun lalu kami lakukan rekrutmen. Mungkin karena gaji kecil, sehingga membuat orang tersebut kabur setelah menduduki jabatan direktur,” ungkapnya, Senin (30/7).

Setelah sulit diajak komunikasi, pihaknya memutuskan untuk mengangkat pelaksana tugas. “Kami angkat salah satu manajer menjadi Plt. Setahu saya, pejabat tersebut langsung menjadi direktur difinitif,” kata wanita berhijab ini.
Sekarang ini, kata dia, masa jabatanya telah selesai. “Sehingga kami membuka kesempatan bagi masyakat untuk duduk dalan jabatan direksi,” ujarnya.

Dirinya mengaku, BUMD tersebut belum menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Karena memang tidak ada kewajiban untuk menyetorkan PAD kalau perusahaan daerah itu belum untung,” terang dia.

Sementara, dalam menjalankan usahanya, pemkab hanya menyediakan modal. “Kalau mau gaji besar, tergantung perusahaan. Kalau pendapatannya besar, gajinya juga bisa diatur sendiri,” tambahnya.

Dengan adanya direksi baru, pihaknya berharap bisa ada perkembangan yang signifikan. Karena memang berdirinya BUMD itu untuk membantu keuangan daerah. “Kita lihat saja nanti dari para pelamar. Karena mereka nanti juga memaparkan Visi misi serta mengajukan proposal,” jelas wanita berkaca mata itu.

Sejak tahun 2011 lalu, menurut dia, hanya satu bidang usaha yang berjalan. “Hanya apotek saja.  Di Cepu dan di Blora. Sedangkan untuk percetakan sudah tutup,” kata dia.

Diketahui, perusahaan daerah yang berada ditengah masa transisi itu bergerak dalam bidang usaha apapun kecualai Perbankan. “Bergeraknya aneka usaha. Jadi bisa usaha apapun, kecuali perbankan. Termasuk nanti bisa jasa konstruksi, tetapi juga harus disiapkan pula Sumber Daya Manusia (SDM)-nya,” tandanya.