Dua Pria Bugil Di Pati Mabuk Narkoba

Friday, December 28, 2018 Add Comment
GELAR PERKARA: Kapolres Pati AKBP Jon Wesly  menunjukan barang bukti narkoba Sabu-sabu yang digunakan dua pelaku. FOTO: AGUS RIYANTO/JATENG POS


INFOJATENGPOS/PATI- Satuan Reserse Narkoba Polres Pati menggelar konfrensi pers terkait kasus penangkapan dua orang pria yang telanjang dalam mobil, yang diparkir di depan Pasar Trangkil beberapa waktu lalu.

Dalam konfrensi itu terungkap, identitas pelaku masing-masing adalah Marso (34) dan Marhatam alias Doni (39). Kedua pelaku adalah warga asal Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur

Kapolres Pati AKBP Jon Wesly mengatakan, kedua pelaku yang ditangkap telanjang di dalam mobil, bukan pasangan gay atau homo seperti yang ramai diberitakan di media sosial.

Karena terlalu banyak mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu, kata Jonb, mereka menjjadi berhalusinasi yang berlebihan dan tidak bisa berfikir sehat.

"Bahkan karena pengaruh obat terlarang, keduanya berprilaku aneh dan melepaskan pakaian dan telanjang di dalam mobil,” ujarnya.

Kedua pelaku juga telah dilakukan cek kejiwaan mereka, dan dinyatakan normal dan bukan pasangan sesama jenis atau homo. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, berupa sabu seberat 0,54 gram yang tercecer di jok mobil.

Sebelum ditangkap, kedua pelaku berangkat dari Kabupaten Sampang, Madura menuju Jakarta. Sebelum berangkat, pelaku mengaku mengkonsusi sabu terlebih dulu, kemudian sampai SPBU Kecamatan Batangan Pati, mereka berhenti untuk kembali memakai sabu.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan. Namun karena salah jalan, mereka tersesat sampai di Kecamatan Trangkil tepatnya di depan komplek Pasar Trangkil.

Di lokasi itu, kemudian pelaku berprilaku aneh dan dilaporkan ke Polsek setempat oleh warga. Kemudian mereka diamankan oleh anggota polisi.

Saat ini, kedua pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka penyalahgunaan narkoba. Polisi juga masih melakukan pengejaran satu orang lagi yang juga ikut mengunakan narkoba bersama kedua pelaku. 

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, kedua pelaku dijerat Pasal 112 ayat 1 subsider 127 tentang penyalahgunaan narkoba dengan ancaman 12 tahun kurungan penjara. (gus/rif)

Terapkan Empat Aplikasi Online, Dongkrak PAD 2019

Friday, December 28, 2018 Add Comment
PELUNCURAN: Untuk menggenjot restribusi sebagai PAD, Pemkab Pati meluncurkan dan menerapkan empat aplikasi online untuk mengurangi kebocoran serta menekan penyimpangan bagi petugas yang mengelola retribusi pendapatan. FOTO: ARIEF PRAMONO/JATENG POS


INFOJATENGPOS/PATI- Untuk menggenjot restribusi sebagai pendapatan asli daerah (PAD), Pemkab Pati meluncurkan dan menerapkan empat aplikasi online. Implementasi dari aplikasi online itu, untuk mengurangi kebocoran serta menekan penyimpangan bagi petugas yang mengelola retribusi pendapatan.

Peluncuran dilakukan Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Pati, dalam acara Regional Tax Gathering dan Launching Aplikasi Daerah Online di Hotel Safin Pati, pada Rabu malam (26/12).

Regional Tax Gathering dan Launching Aplikasi Restribusi Daerah Online ini, untuk memperkenalkan aplikasi online restribusi daerah kepada perwakilan para wajib pajak, guna meningkatkan penghasilan daerah melalui E -pendapatan.

Empat aplikasi  online yang resmi diluncurkan Pemkab Pati, yaitu SATRIOPASAR yang merupakan aplikasi penarikan retribusi pasar. Dalam aplikasi ini, pedagang diminta melakukan top up kartu e-money untuk dibayar melalui petugas yang membawa. 

Aplikasi kedua yakni SIMPATIK, yang merupakan aplikasi pembayaran bagi wajib pajak rusunawa, menara telekomunikasi, yang dikerjasamakan dengan Bank Jateng.

Selanjutnya yakni SIPIPA adalah aplikasi yang melayani transaksi lelang, dimana seluruh transaksi bisa dilakukan secara non tunai. Untuk aplikasi keempat yakni SPION, yakni aplikasi bagi wajib pajak untuk membayar pajak kendaraan bermotor maupun pembayaran KIR.

Kepala BPPKAD Kabupaten Pati, Turi Atmoko mengatakan, acara itu mengacu pada Instruksi Presiden No 10 tahun 2016, tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.

Selain itu, berdasarkan Surat Edaran Mendagri Nomor 910/1867/ fj  tgl 17 April 2017, tentang implementasi transaksi nontunai pada pemerintah kabupaten kota.

Selain launching aplikasi retribusi daerah online, pihak BPPKAD Pati juga memberikan apresiasi kepada para wajib pajak daerah yang disiplin.

“Acara ini juga sebagai peningkatan komitmen pemerintah daerah dalam implementasi transaksi nontunai di Kabupaten Pati," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati Pati Haryanto mengungkapkan, implementasi dari berbagai aplikasi online untuk mengurangi kebocoran sekaligus juga penyimpangan bagi petugas yang mengelola.

Menurut Haryanto, sudah satu tahun lalu Kabupaten Pati melakukan transaksi non tunai e-PBB dan e-BBHTB.

Sedangkan beberapa waktu lalu, Kabupaten Pati mendapat apresiasi dari BI dan Gubernur Jateng sebagai daerah kabupaten pertama yang memakai e-pendapatan dan e-pengeluaran se-Jateng," bebernya.

Prestasi yang diraih Kabupaten Pati ini, tak lantas membuat Bupati Haryanto berpuas diri. Haryanto bersama Wakil Bupati Saiful Arifin dan seluruh OPD, tetap menginginkan agar masyarakat semakin dimudahkan dalam pelayanan.

Dengan adanya aplikasi baru ini Bupati Haryanto menghimbau, agar BPKAD melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, bagi para petugas, ia berpesan agar membantu dan memfasilitasi masyarakat yang hendak menggunakan layanan ini.(rif)

Kabupaten Rembang Kelola Potensi Wisata Desa

Friday, December 28, 2018 Add Comment
FASILITAS WISATA: Salah satu wahana sedang dibangun di Kecamatan Bulu untuk menarik kunjungan wisatawan. FOTO: AHMAD SHOFA/JATENG POS


INFOJATENGPOS/REMBANG- Sektor Pariwisata merupakan salah satu unggulan Kabupaten Rembang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.  Kondisi itu terlihat dari meningkatnya kunjungan wisata tahun ini di kabupaten setempat, yang mencapai 1,5 juta orang.

Naiknya kunjungan wisata didongkrak dari banyaknya tempat wisata yang dikelola pihak pemerintah desa di kabupaten Rembang. Dari kunjungan itu, memberikan efek ekonomi terhadap masyarakat sekitar.

Demikian diungkapkan Bupati Rembang, Abdul Hafidz, saat Dinamika Pembangunan di Pendapa Kecamatan Bulu, Rabu (26/12) kemarin. 

Bupati Hafidz mengaku bahwa pengembangan pariwisata akan terus didorong. Khususnya di Kecamatan Bulu, termasuk kecamatan yang memiliki banyak potensi wisata. Seperti wisata alam goa lowo, hingga agrowisata.

"Pariwisata ini punya nilai ekonomi yang luar biasa. UMKM di desa maupun di luar desa bisa hidup semua," katanya.

Pemkab Rembang telah banyak membangun fasilitas penunjang untuk obyek wisata, seperti pelebaran akses jalan Pantai Karangjahe. Selain itu, Dana Desa juga bisa digunakan sebagian untuk pengembangan wisata di desa.

Sementara itu, PLT Camat Bulu, Slamet Haryanto mengatakan, potensi yang ada saat ini sedang dalam pengembangan pemerintah desa, maupun masyarakat setempat.

Seperti wisata Kedung Semar di Desa Mlatirejo, Guwo Lowo di Desa Pasedan, dan rumah pohon di Desa Kadiwono, saat ini sedang dalam proses perintisan. Ada juga agrowisata buah - buahan, seperti durian dan jambu citra di Dukuh Ngotoko.

"Di Kecamatan Bulu itu juga punya potensi wisata yang cocok untuk dikembangkan, saat ini sedang dirintis. Kami berharap, potensi yang ada, menjadi penopang wisata yang ada di Rembang," jelasnya.

Sedangkan Kades Kadiwono, Ahmad Ridwan, mengaku sedang berupaya merintis obyek wisata. Tepatnya di pintu masuk desa tersebut, yang saat ini telah tertata taman Pandansili yang cukup indah.

"Kami sedang merintis spot wisata , ini sedang kita buat rumah pohon dulu, nanti ada kita kasih spot- spot foto, wahana outbond juga," ujarnya.
Melalui dana CSR dari PT. Semen Gresik sebesar Rp 50 juta, kini menjadi modal awal untuk pengembangan pariwisata Desa yang masuk ring I pabrik Semen Gresik itu.

“Saat ini sedang dibangun satu rumah pohon persis berada di Taman Pandansili sebelah jalur Rembang-Blora atau selatan Wahana Wisata Kartini Pemandian Mantingan,” paparnya.(sov/rif)


Bupati Kudus Permudah Pencairan Dana Kematian

Friday, December 28, 2018 Add Comment
SANTUNAN KEMATIAN: Bupati Kudus Muhammad Tamzil menyerahkan santunan kematian warga di aula Kantor Kecamatan Dawe. FOTO: BURHANUDDIN FIRDAUS/JATENG POS

KUDUS –Santunan kematian bagi warga kurang mampu di Kabupaten Kudus,  bisa dicairkan dalam kurun waktu satu hari. Kebijakan yang akan diterapkan awal Januari tahun 2019 itu, sebagai bentuk perhatian Pemkab Kudus kepada masyarakatnya.

 Selain itu, program santunan kematian juga menjadi program Prioritas TOP pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kudus, Muhammad Tamzil dan Hartopo.

Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kudus, Ludful Hakim mengatakan, santunan kematian merupakan hak bagi ahli waris. Uang santunan yang diberikan tahun ini, merupakan periode April 2017 hingga Desember 2018.

Dia berharap uang yang diberikan kepada ahli waris, dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga. "Santunan ini semoga bermanfaat bagi ahli waris. Santunan ini untuk periode April 2017 hingga Desember 2018," paparnya.

Sementara itu, Bupati Kudus Muhammad Tamzil menyampaikan permohonan maafnya kepada para ahli waris. Alasannya, karena uang santunan tersebut seharusnya diberikan dalam kurun waktu sehari, namun terjadi keterlembatan sampai satu tahun.

Jika ada warga yang meninggal dunia dan hanya berbekal Kartu Kematian dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), kata Tamzil, para ahli waris bisa mencairkan santunan tersebut dalam waktu sehari kedepannya.

"Kami mohon maaf apabila terlambat. Saya ingin tahun 2019 nanti, mengurus santunan kematian sehari langsung dicairkan dan Dinas Sosial sudah siap dananya," jelasnya.

Menurut Tamzil, santunan kematian merupakan bentuk perhatian Pemkab Kudus terhadap warga yang tertimpa musibah. "Ini adalah bentuk pemerintah hadir, kami perhatian dengan saudara yang tertimpa musibah," katanya.

Ia juga berpesan bahwa saat ini sudah memasuki musim penghujan, sehingga masyarakat harus selalu berhati-hati dan terus menggalakkan kebersihan di lingkungan masing-masing.

Sekedar diketahui,  akhir tahun ini penyerahan santunan kematian terbagi menjadi tiga sesi untuk sembilan kecamatan. Pada awal sesi, ada tiga kecamatan yakni Kecamatan Bae sejumlah 154 orang, Kecamatan Gebog sebanyak 93 orang dan Kecamatan Kaliwungu 151 orang.

Kemudian pada sesi kedua, di wilayah Kecamatan Kota Kudus sebanyak 142 orang ahli waris yang menerima santunan kematian, di Kecamatan Jati sebanyak 133 orang, dan Kecamatan Undaan sebanyak 34 orang.

Selanjutnya untuk di Kecamatan Mejobo sebanyak 143 orang ahli waris, Kecamatan Jekulo 234 orang ahli waris dan Kecamatan Dawe sebanyak 102 orang ahli waris yang mendapat santunan kematian. (han/rif) 


Komunitas Rembang Belajar Industri Hijau dari Pabrik Semen Tuban

Friday, December 28, 2018 Add Comment


LINGKUNGAN : Puluhan remaja dari berbagai komunitas dan perguruan tinggi, serta himpunan duta wisata Ikatan Mas-Mbak Rembang berkunjung ke pabrik PT Semen Gresik di Tuban, Jawa Timur, Jumat (28/12). 
INFOJATENGPOS/REMBANG - Demi mengenal industri dan penambangan ramah lingkungan, puluhan remaja dari berbagai komunitas dan perguruan tinggi, serta himpunan duta wisata Ikatan Mas-Mbak Rembang berkunjung ke pabrik PT Semen Gresik di Tuban, Jawa Timur, Jumat (28/12). 

Selain melihat secara langsung kondisi lingkungan sekitar pabrik, pada kunjungan selama sehari, rombongan komunitas menerima wawasan tentang manfaat kehadiran industri semen bagi masyarakat.

Mereka menyaksikan lahan bekas tambang yang kini menjadi rimbunan tanaman hijau, arboretum, maupun lahan budidaya pertanian. Area sabuk hijau di lokasi juga dimanfaatkan para petani yang sebelumnya merupakan pemilik lahan untuk bercocok tanam, dengan hasil yang melimpah.

Lokasi bekas galian tambang yang kini dibuka secara umum bagi masyarakat yang hendak berwisata, berada di belakang kompleks pabrik Semen Gresik Tuban yang berjarak sekitar 9,5 kilometer dari Pantura Kecamatan Jenu, Tuban.

Humas PT Semen Gresik, Sugianto menyambut baik kedatangan puluhan pemuda dari berbagai kalangan tersebut. Ia pun berharap, selain menjadi tempat berwisata, obyek bekas tambang yang kini asri bisa menjadi sarana wawasan edukasi bagi masyarakat. 

“Ada sejumlah obyek yang sudah menjadi penggarapan kami. Sejumlah bekas lahan galian tambang produksi kami, setiap selesai digarap 10 hektare langsung kita garap untuk kami lakukan penghijauan. Yang terbaru ada taman daun, baru-baru ini menjadi viral di masyarakat karena tempatnya yang menarik,” kata Sugianto di hadapan para pengunjung. 

Masing-masing perwakilan komunitas juga melakukan penanaman berbagai jenis varietas bibit pohon di arboretum. "Ada sejumlah tanaman bahkan pohon yang sudah kami siapkan untuk para pegiat komunitas ini. sehinga, kedatangan mereka juga bisa ada sesuatu yang bisa dirasakan kedepannya,” pungkasnya.(sov/mel)


Puluhan Ribu E-KTP Invalid Di Pati Dimusnahkan.

Friday, December 21, 2018 Add Comment
KTP : Kepala Disdukcapil Kabupaten Pati Rubiyono, saat memusnakan ratusan ribu keping e-KTP yang telah invalid di halaman kantor dinas setempat. AGUS RIYANTO/JATENG POS
INFOJATENGPOS/PATI - Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pati melaukan pemusnahan kepingan e-KTP yang sudah dinyatakan invalid. Proses pemusnahan kartu identitas elektronik sebanyak 22.384 keping itu dilakukan di halaman kantor dinas setempat dengan cara dibakar, Jumat siang (21/12). Sebelumnya pada sepekan lalu, Disdukcapil Pati juga telah memusnahkan 16.554 keping e-KTP.

Menurut Kepala Disdukcapil Kabupaten Pati Ribiyono, jumlah kartu e-KTP yang dimusnahakan kali ini lebih banyak karena diambil dari 21 kantor kecamatan di wilayah Kabupaten Pati, sedangkan pada pemusnahan pekan lalu hanya dari kantor Disdukcapil saja.

"Kali ini yang kita musnahkan cukup banyak karena semua e-KTP yang invalid dari semua kecamatan kita kumpulkan untuk kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar," kata Rubiyono.

Masih menurut Kadinas Disdukcapil Pati , pemusnahan e-KTP yang invalid itu adalah tindaklanjut dari surat edaran  Menteri Dalam Negari (Mendagri) pertanggal (13/12) yang memerintahkan agar e-KTP yang sudah tidak berlaku harus segera dimusnahkan. Karena dikhawatirkan dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. 

"Pemusnahan e-KTP ini juga untuk mengurangi kecemasan warga yang takut jika e-KTP yang telah tidak belaku ini dapat digunakan untuk kecurangan dalam Pemilu. Padahal data pemilih sudah tercantum dalam data base, jadi sebenarnya masyarakat tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan," tanda Ribiyono.(gus/mel)

Bupati Kudus Santuni Korban Laka

Friday, December 21, 2018 Add Comment


SANTUNAN: Bupati Kudus Muhammad Tamzil memberikan santuanan kepada ahli waris, di Aula Kantor Kecamatan Kota Kudus kemarin. FOTO: BURHANUDDIN FIRDAUS/JATENG POS
INFOJATENGPOS/ KUDUS - Bupati dan Wabup Kudus Muhammad Tamzil dan Hartopo mulai merealisasikan program santunan, untuk warga Kudus yang meninggal dunia. Namun jumlah uang yang diberikan, berbeda untuk korban kecelakaan lalulintas. 

Bupati Kudus Muhammad Tamzil mengatakan, pihaknya cukup berterimakasih kepada DPRD Kudus yang telah menyetujui anggaran yang diajukan untuk program santuanan kematian tersebut. Meskipun pada tahun ini, ada keterlambatan dalam pencairan.

"Satu orang diberikan santuan satu juta, bagi yang meninggal karena sakit. Sedangkan yang korban kecelakaan, kami santuni Rp 2,5 juta," terang Tamzil kepada Jateng Pos setelah menyerahkan santunan di Aula Kecamatan Kota, Jumat (21/12) siang kemarin.

Dia menambahkan, anggaran yang dikucurkan untuk santunan kematian tahun ini sebesar Rp 1,7 miliar yang bersumber dari APBD Perubahan 2018. Namun dalam pencairannya ada keterlambatan, sehingga perlu ada penyempurnaan.

"Per 1 Januari mendatang, diharapka bisa langsung cair. Jika ada yang meninggal pagi, sore sudah cair," ujarnya.

Sementara anggaran yang dikucurkan di tahun 2019, Dia melanjutkan, dewan sudah menyetujui sebesar Rp 3 miliar untuk satu tahun anggaran. Dengan demikian, Pemkab Kudus melalui Dinas Sosial P3AP2KB tinggal menyalurkan, kepada penerima santunan.

"Per Januari 2019, kalau ada yang meninggal tinggal lapor RT/RW dan Pak Kades/Lurah. Minta tolong antarkan ke Kantor Dinsos, untuk mencairkan santunannya," ujar Tamzil. 

Sementara itu Kepala Dinsos P3AP2KB Kudus Ludful Hakim menjelaskan, jumlah penerima santunan di wilayah Kecamatan Kota Kudus sebanyak 142 orang meninggal, terdiri dari 138 orang karena sakit dan 4 orang karena kecelakaan lalulintas.

"Hari ini (kemarin, red) ada tiga kecamatan yang diberikan santuan, Kecamatan Kota Jati dan Undaan," pungkasnya.(han/mel)


Kabupaten Pati Kembangkan Pertanian Hortikultura

Friday, December 21, 2018 1 Comment
SISTEM HORTIKULTURA: Bupati Haryanto dan Wabup Saiful Arifin mngunjungi agro expo di Kebun Percontohan Tanaman Holtikultura, di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pati. FOTO: KHOLISTIONO/JATENG POS
PATI - Agro Expo 2018 kembali digelar di Kebun Percontohan Tanaman Holtikultura, di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pati, Kamis (20/12).

Dalam expo itu, ditampilkan beberapa macam hasil tanaman holtikultura unggulan, mulai bayam merah, kangkung, labu, jagung, melon, gambas, bawang merah. Tak hanya sayuran saja, juga terdapat tanaman bunga seperti bunga matahari.

Pembukaan Agro Expo itu dilakukan Bupati Pati Haryanto. Ia pun sangat mendukung bahwa perkebunan atau pertanian seperti itu, sebagai contoh agar petani bisa mengembangkan tanaman hortikultura.

"Sebetulnya Kabupaten Pati sudah menjadi lumbung pangan pertanian, padi, ketela, kedelai, dan jagung. Namun alangkah lebih baiknya, kita bisa menanam dengan sistem holtikultura,” ujar Haryanto.

Menurut Haryanto, pertanian holtikultura tidak membutuhkan lahan terlalu luas. Sedangkan bibitnya, juga bisa dijangkau dan tidak sulit mendapatkannya.

“Banyak dampak positif yang didapatkan dari sistem holtikultura. Contohnya saja, kita nanam kangkung dalam setahun bisa panen beberapa kali, bila padi hanya panen dua kali saja," kata Haryanto.

Dalam kesempatan ini, Bupati Haryanto menyatakan dukungannya terhadap kemajuan pertanian di Kabupaten Pati.

"Selaku kepala daerah kita mendukung, mendorong dan tidak hanya tampil di pameran saja. Dinas Pertanian punya lahan, ke depan biar bisa memberi contoh dikembangkan yang nanti penyuluh yang memperlihatkan kepada petani agar bisa mengembangkan sendiri," ungkapnya.

Selain menjadi lumbung pangan pertanian, Haryanto mengharapkan, expo kali ini bisa meningkatkan penghasilan ekonomi dengan menanam sistem holtikultura.

Sementara itu, Asep Harpenas selaku perwakilan PT. EWS Indonesia menambahkan, tanaman atau kebun percontohan ini baru seluas 8.000 meter, dengan benih hanya beberapa gram saja.

"Kedepan dari pihak kami inginnya CV Indo Kimia mengeluarkan benih tidak hanya 1 atau 2 kilo saja, dalam arti petani Kabupaten Pati seluruhnya memakai tanaman sistem holtikultura ini. Kami siap menyediakan bibitnya," tutur Asep .

Sekedar diketahui, PT East West Seed Indonesia merupakan perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia. Perusahaan tersebut menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan pemuliaan tanaman.

Sementara itu, CV Indo Kimia merupakan penyedia bibit tanaman bagi para petani yang ada di Pati.

Dalam acara ini, dihadiri Bupati Haryanto, Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Pati, Wakil Bupati beserta istri, serta perwakilan PT EWS Indonesia dan CV Indo Kimia. (lis/rif)

Jateng Pos - Pati Pos Edisi Kamis 20 Desember 2018

Wednesday, December 19, 2018 Add Comment


Penduduk Miskin Di Pati Berkurang Signifikan


INFOJATENGPOS/PATI- Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pati yang awalnya mencapai 123,90 ribu orang atau 9,90 persen, kini berkurang sebesar 17,80 ribu jiwa pada Maret 2018 lalu.

Kondisi tersebut jika dibandingkan dengan kondisi pada Maret 2017 lalu, yang masih di angka 141,70 ribu  jiwa atau 11,38 persen. Angka 9,90 persen itu, juga lebih bagus daripada angka kemiskinan Jawa Tengah yang berada di angka 11,32 persen.

Paparan itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pati, Sri Diastuti, dihadapan Bupati Pati Haryanto, Sekda Suharyono, Kepala Bappeda Pujo Winarno dan Kepala Diskominfo Indriyanto. Rapat itu dilakukan di ruang kerja Bupati Pati belum lama ini.

Menurut Sri Diastuti, setiap tahunnya tingkat kemiskinan di Kabupaten Pati mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentasenya pada periode 2011 hingga 2018. “Namun penurunan dari tahun 2017 ke 2018, tergolong sangat signifikan,” ujarnya.

Namun demikian, diperlukan studi mendalam untuk memastikan faktor penyebab turunnya kemiskinan. Salah satu faktor yang diprediksi menyumbang penurunan angka kemiskinan, yakni adanya program yang tepat sasaran yang  sesuai kebutuhan warga miskin.

"Sebagai contoh dulu Raskin harapannya setiap keluarga miskin bisa dapat beras 15 kilogram per bulan, agar kemiskinan berkurang signifikan. Namun dilapangan kenyataannya, malah Raskinnya dibagi rata,” paparnya.

Sekarang dengan bantuan Raskin yang diubah ke bentuk tunai ke warung sembako dan langsung masuk rekening masing-masing keluarga miskin, kata Sri, dampaknya menjadi lebih signifikan dalam mengurangi beban konsumsinya.

Menanggapi laporan pihak BPS itu, Bupati Pati Haryanto mengaku amat lega. Sebab kerja keras Pemkab Pati dalam mengurangi angka kemiskinan selama ini, betul-betul terlihat hasilnya.

“Kami bahkan tak menyangka akan secepat ini. Karena sesuai RPJMD, sebenarnya angka di sembilan koma sekian itu justru target kami di 2022", terang Bupati.
Bupati Haryanto juga meyakini, faktor lain yang turut menyumbang turunnya angka kemiskinan, adalah program Pemkab dalam pembinaan UMKM dan industri rumahan.(mel/rif)


Jadikan Kudus Tujuan Sport Turism Dengan Paralayang

Wednesday, December 19, 2018 Add Comment
Add captionSPORT TOURISM: Bupati Kudus Muhammad Tamzil melihat olahraga paralayang di Desa Ternadi bersama Ketua KONI Jateng Brigjen TNI (Purn) Subroto (kaos merah), yang akan menjadi olahraga wisata unggulan di Kudus. FOTO DISKOMINFO KUDUS FOR JATENG POS

INFOJATENGPOS/KUDUS - Komitmen Pemkab Kudus untuk menjadikan Kudus sebagai tujuan Sport Tourism terus digalakkan. Salah satu potensi yang akan dijadikan unggulan wisata olahraga adalah atraksi paralayang di Desa Ternadi Kecamatan Dawe.

Pemkab setempat optimis, kawasan wisata tersebut mampu mengundang banyak wisatawan ke Kota Kretek. Dengan syarat, harus digarap lebih maksimal. Hal itu diungkapkan Bupati Kudus Muhammad Tamzil saat melihat perkembangan olahraga paralayang di Desa Ternadi bersama Ketua KONI Jateng Brigjen TNI (Purn) Subroto belum lama ini.

"Kemarin sudah ada half Marathon, dan Dunhill. Sekarang saatnya paralayang. Saya ingin tiap bulan event wisata olahraga tingkat nasional berlangsung di Kudus," ungkapnya.

Tamzil mengaku siap untuk memfasilitasi, agar tempat tujuan wisata olahraga di Ternadi lebih representatif. Dia berharap, adanya wisata paralayang dapat meningkatkan ekonomi warga setempat.

"Kami selaku pemerintah kabupaten siap melengkapi apa yang kurang. Masyarakat juga harus bisa memanfaatkanny, dengan mempromosikan produknya dan membuat usaha lain," tandasnya.

Sementara itu, Ketua KONI Jawa Tengah, Brigjen TNI (Purn) Subroto mencermati masih ada kekurangan fasilitas di Ternadi untuk wisata paralayang. Misalnya, tempat terjun dan mendarat atlet paralayang yang harus dibenahi agar sesuai standar.

"Masukan kepada Pak Bupati untuk dibuatkan tempat terjun dan mendarat yang lebih representatif," katanya.

Subroto meyakini, dengan adanya paralayang di Kudus, atlet paralayang di Jawa Tengah akan semakin bersinar,"Kalau di Kudus ada tempat bagus, atlet bisa semakin mudah latihan. Tentu ini akan berdampak pada prestasi yang bagus," imbuhnya.(han/mel)


Resmi Jadi Varietas Lokal, Budidaya Buah Kawis Di Rembang Mulai Digalakkan

Wednesday, December 19, 2018 Add Comment
KAWIS : Bupati Rembang Abdul Hafidz menanam pohon kawis.

INFOJATENGPOS/REMBANG - Tanaman buah kawis khas Kabupaten Rembang telah mendapatkan sertifikat tanda daftar varietas tanaman dengan jenis varietas lokal. Dengan diterbitkannya sertifikat oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, September lalu, maka buah Kawista resmi sebagai milik kabupaten Rembang. 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Suratmin mengatakan, pihaknya telah mendapatkan sertifikat dari Kementerian Pertanian, dengan nama varietas Kawista Rembang. 

Dengan begitu, pihaknya berharap buah kawis ke depannya bisa dikembangkan untuk industri. "Misalnya dikembangkan melalui industri rumah tangga," kata Suratmin.

Berdasarkan data di Dintanpan, saat ini tercatat ada 370 populasi pohon kawista yang ada di seluruh Rembang. Sehingga di tahun  2018 Dintanpan menggalakkan tanam kawista 5.000 batang yang disebar ke 14 kecamatan, melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP).

Sementara itu Bupati Rembang Abdul Hafidz meminta pengembangan pengolahan buah kawis nantinya bisa dikemas menarik.  Pasalnya pasar sangat berminat dengan kemasan yang menarik disamping kualitas rasa. 

"Kita itu kalahnya biasanya soal pak-pakan. Kemasannya. Kalau di luar negeri itu. Sing isine karo adahe larang regane. Ini yang tidak dimiliki oleh kita. Itu yang menarik. Kita kan ndak. Isine wuapik padahal wadahe wuelek. Dadi ya ora payu. Maka kita ini harus bisa merubah. Nak ora isa nggawe adah sing apik. Paling ora ya sing pantes,” ungkapnya. 

Industri rumah tangga di Desa Pasar Banggi dan Desa Tritunggal Kecamatan Rembang dengan pengelolaan potensi sumber daya laut telah menjadi pilot project IRT nasional.yang ada di Rembang, baru-baru ini, dievaluasi oleh Kantor Staf Presiden (KSP). Harapannya di masa mendatang kawis menjadi salah satu potensi lokal yang dapat memberikan efek ekonomi bagi masyarakat.(sov/mel)


Pemkab Kudus Segera Melengkapi Berkas Pembangunan Mapolres

Wednesday, December 19, 2018 Add Comment
BERMASALAH: Pemkab Kudus segera melengkapi berkas yang disyaratkan untuk pembuatan IMB bagi gedung baru Mapolres Kudus. FOTO: BURHANUDDIN FIRDAUS/JATENG POS

INFOJATENGPOS/KUDUS- Kehadiran gedung baru Mapolres Kudus yang diduga sarat masalah, menjadi pelajaran berharga dan menjadi bahan evaluasi bagi Pemkab Kudus. Sehingga kedepan, diharapkan tidak terjadi permasalahan serupa. 

Karena itu, Bupati Kudus Muhammad Tamzil, mengaku segera melengkapi berkas yang disyaratkan untuk pembuatan surat Ijin Mendidikan Bangunan (IMB) bagi gedung baru Mapolres Kudus.

"Kita akan lengkapi. Kemarin kebutuhan mendesak dan pembangunannya dipercepat," ujar Tamzil kepada awak media.

Tamzil mengaku belum tahu secara pasti dan perlu dikaji lebih dalam, apakah ada dugaan pelanggaran dalam pembangunan Mapolres Kudus.

"Evaluasi ke depan jangan diulang. Jangan terburu-buru membangun. Sejak awal harus ada pemahaman, yaitu administrasi harus lengkap," pintanya.

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kudus, Djati Solechah menambahkan, saat ini belum melakukan tindakan apapun terkait persoalan terhadap gedung Mapolres Kudus.

Menurut Djati, pihak dinas teknis yang seharusnya bertanggungjawab terkait pembangunan Mapolres, juga tidak langsung melimpahkannya ke Satpol PP.

"Kecuali dari dinas teknis sudah memberikan peringatan secara lesan, tertulis dan melayangkan surat peringatan 1 sampai 3. Jadi sampai saat ini kami belum bertindak apa-apa," tegasnya.

Sekedar diketahui, pemanfaatan tanah yang berstatus lahan hijau, seharusnya disesuaikan dengan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Perda RTRW) kabupaten setempat. Sebab, peraturan tata ruang setiap kabupaten tidaklah selalu sama.

"Peruntukan lahan hijau harus sesuai dengan Perda RTRW 2013-2032, dan itu (Gedung Baru Mapolres, red) kewenangannya di Pemkab Kudus," ujar Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kudus Sudarsono, Selasa (18/12) pagi.

Menurut Sudarsono, bangunan baru Mapolres Kudus bisa dilihat dari isi dalam Perda RTRW-nya, apakah lahan yang digunakan berstatus lahan hijau atau bukan.

"Bisa dilihat dulu dan sekarang, hijau atau bukan. Boleh atau tidak, itu kewenangannya ada di Pemkab Kudus," tegasnya kepada Jateng Pos.

Sudarsono menambahkan, Pemkab Kudus akan melakukan revisi Perda RTRW Tahun 2012-2032 pada tahun anggaran 2019 mendatang. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Gedung Mapolres Kudus baru yang berlokasi di Jalan Raya Kudus-Pati Km 14 turut Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, diduga belum memiliki surat Ijin Mendiringan Bangunan (IMB).

Padahal gedung senilai Rp 38 miliar tersebut, sudah diresmikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono 31 Juli tahun ini.(han/rif)


Tuntut Hitung Ulang Hasil Pilkades Kebonsawahan Juwana

Wednesday, December 19, 2018 Add Comment
PROTES: Pendukung Calon Kepala Desa Kebonsawahan, Iwin Yudaningsih, saat melakukan aksi di balai desa setempat. FOTO: AGUS RIYANTO/JATENG POS

INFOJATENGPOS/PATI- Puluhan warga di Desa Kebonsawahan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, melakuakan aksi memblokade balai desa setempat, Rabu (19/12). Aksi sebagai protes terhadap hasil penghitungan suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di desa setempat pada Sabtu (15/12) lalu.
Warga pendukung calon Kepala Desa nomor urut 1, Iwin Yudaningsih, menuding pihak Panitia Pilkades melakukan kecurangan untuk memenangkan calon lain.
Selain berorasi, massa membawa poster bertuliskan tuntutan agar panitia Pilkades kembali melakukan penghitungan ulang.
Koordinator aksi, Untung Supriyanto mengatakan, dugaan kecurangan panitia Pilkades sudah dilaporkan kepada pengawas kecamatan dan pengawas kabupaten.
Namun demikian, kata Untung, sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya. Karena itu, warga terpaksa memblokade balai desa.
“Senin lalu, kami sudah mengirimkan surat aduan terkait kecurangan pelaksanaan Pilkades oleh panitia. Kami menuntut agar perolehan hasil pungutan suaran dihitung kembali, tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut,” paparnya.
Untung juga membeberkan bentuk kecurangan yang dilakukan panitia Pilkades. Diantaranya saat melaksanakan tugasnya, panitia cenderung berat sebelah dan tidak profesional.
"Itu bisa dilihat saat proses penghitungan suara. Kertas suara hasil coblosan hanya dibaca saja, tanpa ditunjukan kepada saksi terlebih dahulu. Selain itu, ada kertas suara yang tidak sah, namun dinyatakan sah oleh panitia," terang Untung.
Aksi unjukrasa kemarin berlangsung aman dan kondusif, tanpa adanya kekisruhan. Massa sempat memanas, saat tidak ada perwakilan dari pihak aparat desa yang menemui mereka. 
Mereka akhirnya membubarkan diri, setelah Kapolsek Juwana AKP Eko Pujianto dan Komandan Koramil Juwana Kapten Yahudi, mendatangi lokasi dan melakukan audensi dengan warga.
Semuakan sudah diatur dalam Perbub, jika ada yang kurang puas bisa menempuh gugatan hukum dab jangan sampai ada yang melakukan perbuatan anarkis," imbau Kapolsek Juwana.(gus/rif)



Kabupaten Pati dan Kudus Terima APE Award

Wednesday, December 19, 2018 Add Comment
BANGGA: Bupati Pati Haryanto bersama Sekda Provinsi Jateng. FOTO: HUMAS PEMKAB PATI

INFOJATENGPOS/JAKARTA - Di penghujung tahun ini, secara bersamaan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati mendapatkan penghargaan. Kali ini datang dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, berupa penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (APE).

Bupati Kudus Mohammad Tamzil dan Bupati Pati Haryanto, menerima penghargaan langsung dari Menteri PPPA,Yohana Yembise, di Istana Wakil Presiden RI, Rabu (19/12) kemarin.

Wapres Muhammad Jusuf Kalla bersama Menteri PPPA Yohana Yembise, memberikan penghargaan APE 2018 kepada 9 Kementerian/Lembaga, 22 Pemerintah Provinsi dan 159 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Pusat, atas komitmen dan peran  Kementerian/Lembaga, dan  pemerintah daerah yang berupaya melaksanakan pembangunan PPPA melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG).
PENGHARGAAN: Bupati Kudus Muhammad Tamzil beserta istri, foto bersama Menteri PPPA Yohana Yambise (baju biru) di Istana Wapres di Jakarta kemarin. FOTO: DISKOMINFO KUDUS
Sementara itu, Bupati Kudus Tamzil, berharap agar penghargaan itu tidaklah berhenti demikian saja. Penghargaan harus bisa dipertahankan dan diharapkan dapat meraih status sebagai kota layak anak.

Sedangkan Bupati Pati Haryanto juga mengaku bersyukur atas diperolehnya penghargaan tersebut. Selama ini, sudah lama Pati berupaya untuk mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

"Itu dapat dilihat dari Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) yang kerap disandang Kabupaten Pati", ujar Bupati Haryanto.(han/lis/rif)